Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Inmemoriam: AKP Sudarso, Purnawirawan Polisi yang Rajin Olahraga Meninggal saat Gowes

inmemoriam:-akp-sudarso,-purnawirawan-polisi-yang-rajin-olahraga-meninggal-saat-gowes
Inmemoriam: AKP Sudarso, Purnawirawan Polisi yang Rajin Olahraga Meninggal saat Gowes

  Radarbanyuwangi.id – Kabar duka menimpa keluarga besar purnawirawan Polri (PP) Banyuwangi. Pukul 09.00 Rabu (17/7), seorang anggotanya, AKP (Purn) Sudarso meninggal dunia saat bersepeda di kawasan Jelun, Kecamatan Licin.

Sebelum meninggal, mantan Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi dan Kapolsek Wongsorejo sempat menuntun sepedanya karena melewati tanjakan.

Dia kemudian istirahat sejenak. Tak lama kemudian keluar keringat dingin, lalu meninggal dunia. ”Pak Darso meninggal saat bersepeda Raboan di Jelun. Kebetulan saya tidak ikut,” ujar rekan almarhum sesama pesepeda, Jupriyadi.     

Sejak purna dari kepolisian, almarhum rutin berolahraga sepeda tiap hari Rabu bersama rekan-rekannya sesama purnawirawan. Komunitas sepeda ini cukup lama terbentuk.

Medan yang dilewati berganti-ganti. Kadang trek lurus maupun tanjakan. Grup sepeda ini cukup kompak. Mereka kerap mengunggah aktivitas bersepeda di akun media sosial dan status di WhatsApp.  

Sudarso meninggal di usia 58 tahun. Alumni Sekolah Bintara (SEBA) L4 itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukowidi, Kelurahan Klatak, tak jauh dari rumahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum meninggal Sudarso masih gowes bersama delapan orang rekannya. Menggunakan sepeda pancal, Sudarso bersama rombongannya berangkat dari Stadion Diponegoro mengarah ke Licin.

Baca Juga: Kisah Para Bidan Tangguh yang Bertugas di Kawasan Terluar Pesanggaran: Rajin Turun ke Lapangan, Jemput Bola ke Semua Bumil

Begitu sampai di Desa Jelun, Kecamatan Licin, Sudarso mengeluh sakit dan mengeluarkan keringat dingin. Menurut keterangan dokter Puskesmas Licin, Sudarso sudah dalam kondisi meninggal dunia ketika tiba di puskesmas.

Atas meninggalnya Sudarso, sejumlah kolega, rekan sejawat, maupun keluarga merasa kehilangan. Mereka mengenal baik sosok bapak dua anak tersebut yang karirnya di kepolisian hampir dihabiskan di Satuan Intelkam Polresta Banyuwangi.

Baca Juga: Bupati Ipuk Dorong Pembentukan BNN Banyuwangi Untuk Tanggulangi Peredaran Narkoba  

”Beliau teman yang sangat baik. Kami merasa kehilangan atas kepergian Pak Darso,” ujar Ketua Angkatan Alumni SEBA L4 Agung Setya Budi.

Sudarso meniti karir di kepolisian dari pangkat Bintara. Setelah lulus pendidikan di Dodiklat Dak 010 Mojokerto tahun 1985—kini berubah nama menjadi SPM Mojokerto, almarhum langsung bertugas di Mapolresta Banyuwangi.

”Pertama tugas langsung ke Polresta Banyuwangi di Intelkam,” ujar Agung yang juga mantan Kabagops Polresta Banyuwangi itu.

Karir Sudarso di Intelkam cukup lama. Selama 35 tahun dia bertugas di satuan telik sandi, bahkan sempat menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Banyuwangi.


Page 2


Page 3

  Radarbanyuwangi.id – Kabar duka menimpa keluarga besar purnawirawan Polri (PP) Banyuwangi. Pukul 09.00 Rabu (17/7), seorang anggotanya, AKP (Purn) Sudarso meninggal dunia saat bersepeda di kawasan Jelun, Kecamatan Licin.

Sebelum meninggal, mantan Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi dan Kapolsek Wongsorejo sempat menuntun sepedanya karena melewati tanjakan.

Dia kemudian istirahat sejenak. Tak lama kemudian keluar keringat dingin, lalu meninggal dunia. ”Pak Darso meninggal saat bersepeda Raboan di Jelun. Kebetulan saya tidak ikut,” ujar rekan almarhum sesama pesepeda, Jupriyadi.     

Sejak purna dari kepolisian, almarhum rutin berolahraga sepeda tiap hari Rabu bersama rekan-rekannya sesama purnawirawan. Komunitas sepeda ini cukup lama terbentuk.

Medan yang dilewati berganti-ganti. Kadang trek lurus maupun tanjakan. Grup sepeda ini cukup kompak. Mereka kerap mengunggah aktivitas bersepeda di akun media sosial dan status di WhatsApp.  

Sudarso meninggal di usia 58 tahun. Alumni Sekolah Bintara (SEBA) L4 itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukowidi, Kelurahan Klatak, tak jauh dari rumahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, sebelum meninggal Sudarso masih gowes bersama delapan orang rekannya. Menggunakan sepeda pancal, Sudarso bersama rombongannya berangkat dari Stadion Diponegoro mengarah ke Licin.

Baca Juga: Kisah Para Bidan Tangguh yang Bertugas di Kawasan Terluar Pesanggaran: Rajin Turun ke Lapangan, Jemput Bola ke Semua Bumil

Begitu sampai di Desa Jelun, Kecamatan Licin, Sudarso mengeluh sakit dan mengeluarkan keringat dingin. Menurut keterangan dokter Puskesmas Licin, Sudarso sudah dalam kondisi meninggal dunia ketika tiba di puskesmas.

Atas meninggalnya Sudarso, sejumlah kolega, rekan sejawat, maupun keluarga merasa kehilangan. Mereka mengenal baik sosok bapak dua anak tersebut yang karirnya di kepolisian hampir dihabiskan di Satuan Intelkam Polresta Banyuwangi.

Baca Juga: Bupati Ipuk Dorong Pembentukan BNN Banyuwangi Untuk Tanggulangi Peredaran Narkoba  

”Beliau teman yang sangat baik. Kami merasa kehilangan atas kepergian Pak Darso,” ujar Ketua Angkatan Alumni SEBA L4 Agung Setya Budi.

Sudarso meniti karir di kepolisian dari pangkat Bintara. Setelah lulus pendidikan di Dodiklat Dak 010 Mojokerto tahun 1985—kini berubah nama menjadi SPM Mojokerto, almarhum langsung bertugas di Mapolresta Banyuwangi.

”Pertama tugas langsung ke Polresta Banyuwangi di Intelkam,” ujar Agung yang juga mantan Kabagops Polresta Banyuwangi itu.

Karir Sudarso di Intelkam cukup lama. Selama 35 tahun dia bertugas di satuan telik sandi, bahkan sempat menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Banyuwangi.