Banyuwangi, Jurnalnews.com – Kala Banyuwangi darurat sampah,Bupati pada saat perpanjamgan masa kades di Pendopo pesan sampah selesai di desa.Desa dengan ragam sikon geografis dan karakternya.Banyak desa yang move on dan lebih banyak lagi yang biasa saja rutinitas soal sampah yang terkesan sepele namun kompleks.
Saat pertemuan Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) di pendopo Kecamatan Songgon,Jumat (22/11/24)Plt Camat Danisworo menekankan bagaimana forum di kecamatan dan pokja di desa bisa geliat dan jadi solusi dari 9 tatanan yang sudah dikerjakan segenap pemangku kepentingan.
“Bagaimana tamu kerasan nikmati pariwisata di Songgon yang kian kinclong seraya sikon lingkungan asri,nyaman,aman nansehat dengan kita semua bugar lahir batin plus program Banyuwangi hijau berjalan bagus, “tutur pejabat yang pas tahun baru 2025 ini purnatugas sebagai ASN.
Soal sampah Kapolsek Songgon Ajun Kompol Maskur, SH. berharap tak ada lagi yang buang pempers dan kasur ke sungai dan siap gotongroyong hingga tegakkan disiplin soal kebiasaan membuang sampah sembarangan.Dan bersama Danramil Songgon Kapten Totok Yulianto juga siap mendukung Songgon sehat di bidang ketahanan pangan dan gizi masyarakat.
Setelah paparan kelembagaan dan penghargaan FKKS, narasumber Forum Banyuwangi Sehat dari TP PKK Dewi Anggorowati memberi ruang audience ungkapkan kendala dan harapan ke depan untuk capai harapan pemerintah pusat sesuai Kepres yang tertumpu ke desa.
Kades Songgon Khoderi ungkapkan bumdes yamg menampung barista kopi dan petani muda bergeliat.Dan begitu Pasar Songgon oleh Bidang Perdagangan pemkab diserahkan pemdes maka sampah tuntas terangkut tiap hari dengan menjalin kemitraan TPS3R Tipe 2 yang difasilitasi kendaraan roda 3.Banyak juga warga jadi peserta hingga operasional tiap bulan bisa surplus.
Sedang Kades Bayu Yuliana punya terobosan inovasi bikin perdes lingkungan yang sudah digodok Bagian Hukum Pemkab dan Komunitas Sahabat Abadi yang turun tangan atasi kebersihan sungai dan peningkatan kesejahteraan pokdarwis peternak dan petani.
“Konsep di perdes yang buang sampah di sungai dudenda 500 ribu dan yang melaporkan dalam bentuk foto berikut narasi maupun video kita beri bonus 250 ribu.Kok ada warga desa kami berperilaku merusak lingkungan di desa lain maka denda kami berikan ke desa sesuai TKP, ” tutur perempuan yang juga bertekad lestarikan kesenian topeng madura yang langka di wilayahnya.
Sementara itu Hartono, SH berharap DD dan ADD maksimal untuk pembangunan di desa sesuai usulan kebutuhan di desa.
“Memang bukan dana pribadi atau memang uang negara, hendaknya jangan ada dana program titipan atau hal yang yang tak sesuai regulasi yang bebani aparat desa serta pesen ke FBS bagaimana pembina dan DPMD membuat acuan buat seluruh desa yang jadi regulasi dan komitmen bersama sesuai regulasi, ” tutur semangat yang diangguki yang hadir.Kepala KUA Songgon memimpin doa agar niat baik semua dikabulkan Tuhan YME.
Ketua FKKS Songgon Saris bersama Bung Aguk dari FBS yang seorang seniman dan aktivis pemberdayaan masyarakat siap silaturahim ke desa-desa untuk gesah, pelatihan ataupun pendampingan untuk mencapai visi misi wilayah sehat maupun tercapainya visi misi kades untuk senyum bahagia warga desa demi Indonesia yang berseri adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.(Pipit/AWN/JN)