GENTENG – Hujan yang turun hingga beberapa jam lamanya, membuat sungai di pinggir jalan raya yang menjadi pembatas Desa Kembiritan dan Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, meluber ke jalanan kemarin (3/10). Banjir di jalanan hingga ketinggian mencapai separo roda motor itu tergolong cukup parah.
Parahnya lagi, banjir di jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Genteng dan Sempu itu bercampur lumpur. Jalan raya yang berubah seperti kolam itu terlihat cukup panjang. Banjir yang bercampur lumpur itu diduga akibat kebun tebu di Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, sudah dipanen.
Air hujan dari kebun tebu yang bercampur lumpur langsung mengalir ke jalan tanpa melewati saluran drainase. “Kalau masih ada tanaman tebu, airnya tidak sampai menggenang,” ujar Sutrisno, 51, warga sekitar. Banjir di jalan raya itu juga terjadi di perbatasan Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, dengan Dusun Kaliputih, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng.
Di tempat ini ketinggian air juga sangat tinggi. Akibatnya, para pengendara motor terjebak banjir dan macet. Warga yang motornya macet terpaksa harus jalan kaki dan mendorong kendaraannya hingga ke daerah yang aman. Tidak sedikit warga terpaksa berhenti atau putar arah.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2