MUNCAR – Kawasan Pelabuhan Kalimati di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, yang selama ini terkesan kumuh sepertinya akan segera teratasi. Problem tahunan munculnya genangan air setelah hujan mulai diperbaiki dengan cara diuruk.
Jalan di kawasan pelabuhan yang dikenal penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia itu kini mulai diuruk. Pengurukan paling tampak di sekitar jalan dekat pelabuhan Muncar kemarin (3/8). “Pengurukan sudah berlangsung empat hari ini,” terang Mohammad Saiho, 56, warga sekitar pelabuhan.
Warga sekitar pelabuhan Muncar menyambut baik pembangunan jalan yang sudah lama rusak itu. Sayang, warga tidak tahu proyek tersebut merupakan pengerjaan perbaikan jalan di sekitar pelabuhan. “Saya tidak tahu mau dibangun apa. Awalnya banyak truk yang menurunkan tanah, lalu diratakan dengan mesin berat,” kata Saiho.
Jalan selebar tiga meter yang kini diuruk itu, kata Saiho, sebelumnya berupa jalan paving. Jalan paving itu sudah lama rusak akibat sering tergenang air hujan dan dilewati kendaraan besar pengangkut ikan. “Lebih lima tahun jalan itu rusak, sampai sekarang belum pernah dibangun,” ujarnya.
Agar jalan terjaga, para nelayan berharap perbaikan jalan yang diawali dengan pengurukan tanah itu dilanjutkan dengan peningkatan kualitas melalui hotmix. “Kalau masih tetap di-paving, saya kira akan mudah rusak lagi,” ujar Rofi’i, 52, warga lain.
Kepala Desa Kedungrejo, H. Abdurachman, saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu persis rencana pembangunan jalan di kawasan Pelabuhan Muncar itu. “Saya belum tahu, itu wewenang pelabuhan provinsi,” sebut H. Abdurachman.
Sayangnya, otoritas pelabuhan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Zainul, tidak berada di kantornya. Sejumlah karyawan enggan berkomentar terkait pembangunan jalan di pelabuhan itu. (radar)
