ngopibareng.id
Jalur Gumitir akan dibuka lebih awal dari jadwal yakni pada pekan pertama September 2025. Kabar ini disambut antusias para sopir kendaraan logistik. Sebab jalur Gumitir sangat vital bagi tranportasi dan distribusi logistik di Jawa Timur, khususnya Banyuwangi dengan Jember.
Jalur ini telah ditutup sejak 24 Juli 2025 dalam rangka pekerjaan perbaikan jalan. Rencana awal jalur ini baru akan dibuka pada 24 September 2025.
Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia, Slamet Barokah, mengatakan, para sopir kendaraan logistik sangat merasakan dampak penutupan jalur Gumitir. Tidak hanya dari sisi biaya tetapi juga waktu tempuh.
“Semua bisa merasakan betapa susahnya saat jalur Gumitir ini ditutup,” jelasnya, Selasa, 26 Agustus 2025.
Sejak jalur Gumitir ditutup, biaya operasional yang dikeluarkan para pengemudi kendaraan logistik lebih besar. Begitu juga dengan waktu tempuh pengiriman. Khususnya barang-barang yang berasal dari wilayah Banyuwangi selatan dan barat.
“Satu kali jalan tambahan biaya solar sampai Rp150 ribu untuk fuso. Waktu tempuh lebih lama satu sampai dua jam,” tegasnya.
Dia menyebut, tidak hanya sopir kendaraan logistik yang merasakan dampak penutupan jalur Gumitir. Para pemilik barang juga mengeluhkan proses distribusi yang lebih lama dan juga tambahan biaya yang berakibat harga barang logistik naik.
“Kalau mengeluh itu pasti karena ada perlambatan waktu distribusi,” katanya.
Baca Juga
Diapun mengapresiasi upaya percepatan perbaikan jalan di jalur Gumitir. Sehingga jalur tersebut bisa dibuka lebih awal dari yang telah dijadwalkan.
“Sebagai pengurus asosiasi sekaligus masyarakat kami mengapresiasi upaya percepatan pembangunan jalan di jalur Gumitir,” ungkapnya.
Slamet juga meminta pemerintah Provinsi Jawa Timur menambah penerangan di jalur utara. Khususnya di wilayah Karangtekok hingga hutan baluran. Menurutnya, di jalur tersebut ada titik yang karkater jalannya menurun, kurang penerangan. Sehingga sering terjadi kecelakaan di jalur tersebut.
Dia mengaku sudah pernah mengirim surat kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait kondisi tersebut. Namun menurutnya belum ada tindaklanjut.
“Tolong diperhatikan, bolak-balik terjadi laka lantas,” ujarnya.
Like