Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jalur Gumitir Dibuka, Petani Banyuwangi Harap Harga Cabai Naik Lagi

jalur-gumitir-dibuka,-petani-banyuwangi-harap-harga-cabai-naik-lagi
Jalur Gumitir Dibuka, Petani Banyuwangi Harap Harga Cabai Naik Lagi

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembukaan jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi pada hari ini (4/9), juga disambut gembira para petani cabai. Pembukaan akses vital ini, dipercaya akan berdampak pada harga pedesan yang beberapa hari ini sedang anjlok.

Sebagai contoh di Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Saat ini, harga cabai mengalami penurunan. Itu akibat perputaran panen petani sejak Jalur Gumitir ditutup hanya bisa di lokal Banyuwangi.

“Harga cabai rawit sekarang hanya Rp 20 ribu per kilogram. Itu karena stoknya banyak, dan kiriman ke luar kota sangat sulit (karena Gumitir tutup),” kata petuga Pasar Genteng 1, Arif Kurniawan.

Harga cabai merah besar yang semula sempat naik setelah anjlok cukup lama, beberapa hari ini juga anjlok lagi.

Baca Juga: Pemuda Lintas Agama Gelar Doa Bersama, Banyuwangi Kompak Jaga Perdamaian dan Tolak Anarkisme

“Cabai besar sekarang Rp 24 ribu per kilogram, di tingkat petani mungkin hanya Rp 20 ribu per kilogram atau malah bisa lebih murah, harga cabai hijau Rp 25 ribu per kilogram. Sebelumnya (cabai merah dan hijau) menyentuh Rp 30 ribu per kilogram,” terangnya.

Salah satu petani cabai, Andi Firmansyah, 28, asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, mengaku optimistis bisa mendapat harga tinggi usai kepastian pembukaan Jalur Gumitir diumumkan.

“Kalau begini, (Jalur Gumitir buka) juragan bisa kirim ke luar kota, harganya jelas bisa naik karena stok tidak menumpuk di sini saja (Banyuwangi),” terangnya.

Baca Juga: Catat! 6 September Stasiun Kalisetail Banyuwangi Macet Total, Waspada Telat Naik Kereta Api

Hanya saja, ia mengaku masih belum bisa sepenuhnya senang lantaran masa penen tanamannya masih lama.

Saat ini, banyak dari petani masih harus menunggu sekitar 30 hari untuk bisa kembali panen. “Panennannya masih belum ada, tapi ada juga yang bisa panen di bulan mulud ini,” tandasnya.(sas/abi)