WONGSOREJO – Warga yang tinggal di Dusun Pesumur, RT4/RW5, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, heboh siang kemarin. Seorang wrga setempat, Hotimah alias Hadimah, 55, ditemukan sudah tak bernyawa di ruang tamu rumahnya pukul 10.00 kemarin.
Jasad janda tersebut kali pertama ditemukan tetangga dekatnya. Mereka curiga karena perempuan tersebut tidak pernah keluar rumah selama tiga hari. Sehari-hari perempuan nahas tersebut berprofesi sebagai penjual sayur keliling di kampungnya.
Diperkirakan jasad Halimah berada dl dalam rumah tersebut selama tiga hari. Kondisi mayat juga mulai membengkak dan mulai mengeluarkan bau. Terungkapnya mayat perempuan itu berawal dari kecurigaan tetangga yang melihat rumah korban terkunci rapat selama tiga hari.
Selain itu, korban yang biasanya berkunjung ke rumah tetangga itu selama tiga hari terakhir tidak terlihat. “Lampunya kok hidup terus selama tiga hari ini. Kita curiga. Nanti kayak yang di televisi. Akhirnya warga berinisiatif mendobrak rumah ini,” ujar Sambiyah, 50, tetangga dekatnya. Begitu pintu rumah didobrak, ternyata korban sudah menjadi mayat. Posisinya tergeletak di samping meja ruang tamu.Di sampingnya ditemukan satu butir obat Oskadon, satu botol sprit berisi air putih, dan minyak urut.
Sontak, penemuan jasad korban membuat kaget warga. Sebab, selama ini korban yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayur keliling itu terlihat sehat. Bahkan, menurut warga, korban tidak pernah mengeluh sakit. “Biasanya dia nonton televisi di rumah saya. Tapi akhir-akhir ini kok nggak pernah ke rumah.
Saya juga bingung kemana ya kok nggak penah kelihatan,” timpal Maisaroh, 45, warga lain. Infomasi yang diperoleh jawa Pos Radar Banyuwangi, korban memang sering minum minuman suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh. Kata warga, dalam sehari Hotimah bisa menghabiskan enam sachet minuman dengan kadar soda yang cukup tinggi tersebut.
Kepala Desa Bengkak, Lutfi Efendi, yang datang ko lokasi mengatakan korban memang tinggal sendirian di rumah tersebut. Tim dokter puskesmas setempat tidak bisa memeriksa lebih lanjut apa yang menjadi penyebab kematian janda tersebut. ‘Kata tim dari puskesmas, bisa jadi darah tinggi korban kumat Karena mulut, hidung, dan telinga korban mengeluarkan darah.” terang Lutfi.
Kapolsek Wongsorejo AKP Mulyono membenarkan kabar terkait temuan mayat perempuan tersebut. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. “Hasil identifikasi Satreskrim, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga menolak dilakukan pemeriksaan lanjutan (otopsi). Jasad langsung dikebumikan,” tegas molyono. (radar)