RadarBanyuwangi.id – Kondisi baut rel yang kendur tidak dapat dianggap sepele. Komponen kecil ini memegang peran besar dalam menjamin keselamatan perjalanan kereta api.
Apabila tidak segera ditangani, baut rel yang longgar dapat menimbulkan berbagai masalah serius, mulai dari gangguan operasional hingga kecelakaan yang membahayakan nyawa. Berikut ini adalah beberapa risiko utama akibat baut rel yang kendur.
Baca Juga: Tiga Bocah di Kalisat Jember Laporkan Baut Rel Kendur, Aksi Kepedulian Mereka Tuai Apresiasi Warganet
Baut yang tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan pelat penambat bergeser dari posisinya. Akibatnya, jarak antar rel (gauge) melebar melebihi standar. Jika roda kereta api melaju di atas jalur dengan lebar tidak sesuai, potensi anjlok (derailment) meningkat drastis.
Perubahan Elevasi dan Kemiringan Jalur
Kendur atau hilangnya baut dapat mengganggu keseimbangan tinggi rel, terutama saat kereta melaju di tikungan atau dengan kecepatan tinggi. Hal ini memicu risiko tergelincirnya roda dari jalur.
Baca Juga: KAI Terbukti Sigap, Ribuan Barang Tertinggal Penumpang Ditemukan dan Dikembalikan
Ketidakrataan Permukaan Rel
Baut longgar dapat membuat rel naik-turun secara tidak merata. Ketidakrataan ini menyebabkan guncangan hebat, mempercepat keausan roda dan rel, serta meningkatkan kemungkinan kereta terpental dari jalur.
Pergerakan Rel yang Tidak Terkendali
Kendur pada sambungan antar batang rel memungkinkan celah berlebihan. Roda kereta yang melewati celah besar bisa mengalami hentakan kuat yang berisiko merusak sistem roda dan rel.
Baca Juga: Petugas Palang Pintu Ditetapkan Tersangka Usai Kecelakaan KA Batara Kresna Tewaskan 4 Pemudik di Sukoharjo
Patahan Rel
Ketegangan berulang akibat beban kereta, ditambah lemahnya sambungan karena baut kendur, dapat mempercepat kelelahan material dan memicu patahnya rel, salah satu penyebab paling umum kecelakaan kereta.
Bantalan Rel Terkikis
Baut yang tidak kencang membuat pelat penambat bergerak, mengikis bantalan rel, terutama bantalan kayu, hingga akhirnya rusak dan tidak mampu menahan rel secara optimal.
Baca Juga: Misteri Kematian TKI Rizal Sampurna di Kamboja: Kerja Admin Judi Online Sambil Tangan Diborgol, Keluarga Curiga Terjadi TPPO
Pelat Penambat (Baseplate) Bengkok
Pergerakan berulang bisa menyebabkan pelat bengkok, retak, bahkan patah. Jika fungsinya hilang, kestabilan jalur akan terganggu.
Anjloknya Kereta (Derailment)
Inilah konsekuensi paling berbahaya. Kereta bisa keluar dari jalur, terguling, atau menghantam objek di sekitar jalur, yang berpotensi menyebabkan korban jiwa dan kerugian besar.
Page 2
Pada jalur cepat, gaya sentrifugal dan beban dinamis jauh lebih tinggi. Baut longgar di jalur ini bisa memperbesar risiko kecelakaan fatal.
Dampak Ekonomi dan Operasional
Selain mengancam keselamatan, masalah ini menimbulkan penundaan, kerusakan peralatan, dan beban biaya perbaikan yang tinggi.
Baca Juga: Banjir Pujian, 90 Persen Pemudik Puas dengan Pelayanan KAI Saat Arus Balik Lebaran 2025
Urgensi Pemeliharaan Rutin Jalur Rel
Mengingat potensi bahaya tersebut, pemeliharaan jalur rel secara berkala menjadi hal mutlak. Pemeriksaan visual, pengujian kekencangan dengan alat khusus, serta penggantian komponen yang rusak merupakan bagian penting dari standar operasional keselamatan kereta api.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan seluruh penyelenggara perkeretaapian perlu terus meningkatkan frekuensi inspeksi dan pemeliharaan jalur, khususnya pada titik-titik kritis seperti sambungan rel, tikungan tajam, dan jembatan.
Baca Juga: Oscar Piastri Menang Telak di Bahrain, McLaren Pecahkan Rekor 15 Tahun
Anak-Anak Temukan Baut Rel Kendur Viral di Tiktok
Sebuah video berdurasi 33 detik yang diunggah oleh akun TikTok @abi_rovers_daop9_jember menjadi viral. Hingga Selasa (15/4), video tersebut telah ditonton lebih dari 3,2 juta kali.
Dalam tayangan tersebut, salah satu anak yang mengenakan jersey klub sepak bola Manchester United tampak menunjukkan sejumlah baut rel yang kendur, bahkan beberapa sudah hilang dari tempatnya.
Dengan menggunakan tangan kosong, anak-anak itu memutar baut sebagai bukti bahwa baut tersebut tidak lagi terpasang dengan kuat. Mereka juga menunjukkan beberapa titik di jalur rel yang dinilai berpotensi membahayakan perjalanan kereta api. (*)
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Kondisi baut rel yang kendur tidak dapat dianggap sepele. Komponen kecil ini memegang peran besar dalam menjamin keselamatan perjalanan kereta api.
Apabila tidak segera ditangani, baut rel yang longgar dapat menimbulkan berbagai masalah serius, mulai dari gangguan operasional hingga kecelakaan yang membahayakan nyawa. Berikut ini adalah beberapa risiko utama akibat baut rel yang kendur.
Baca Juga: Tiga Bocah di Kalisat Jember Laporkan Baut Rel Kendur, Aksi Kepedulian Mereka Tuai Apresiasi Warganet
Baut yang tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan pelat penambat bergeser dari posisinya. Akibatnya, jarak antar rel (gauge) melebar melebihi standar. Jika roda kereta api melaju di atas jalur dengan lebar tidak sesuai, potensi anjlok (derailment) meningkat drastis.
Perubahan Elevasi dan Kemiringan Jalur
Kendur atau hilangnya baut dapat mengganggu keseimbangan tinggi rel, terutama saat kereta melaju di tikungan atau dengan kecepatan tinggi. Hal ini memicu risiko tergelincirnya roda dari jalur.
Baca Juga: KAI Terbukti Sigap, Ribuan Barang Tertinggal Penumpang Ditemukan dan Dikembalikan
Ketidakrataan Permukaan Rel
Baut longgar dapat membuat rel naik-turun secara tidak merata. Ketidakrataan ini menyebabkan guncangan hebat, mempercepat keausan roda dan rel, serta meningkatkan kemungkinan kereta terpental dari jalur.
Pergerakan Rel yang Tidak Terkendali
Kendur pada sambungan antar batang rel memungkinkan celah berlebihan. Roda kereta yang melewati celah besar bisa mengalami hentakan kuat yang berisiko merusak sistem roda dan rel.
Baca Juga: Petugas Palang Pintu Ditetapkan Tersangka Usai Kecelakaan KA Batara Kresna Tewaskan 4 Pemudik di Sukoharjo
Patahan Rel
Ketegangan berulang akibat beban kereta, ditambah lemahnya sambungan karena baut kendur, dapat mempercepat kelelahan material dan memicu patahnya rel, salah satu penyebab paling umum kecelakaan kereta.
Bantalan Rel Terkikis
Baut yang tidak kencang membuat pelat penambat bergerak, mengikis bantalan rel, terutama bantalan kayu, hingga akhirnya rusak dan tidak mampu menahan rel secara optimal.
Baca Juga: Misteri Kematian TKI Rizal Sampurna di Kamboja: Kerja Admin Judi Online Sambil Tangan Diborgol, Keluarga Curiga Terjadi TPPO
Pelat Penambat (Baseplate) Bengkok
Pergerakan berulang bisa menyebabkan pelat bengkok, retak, bahkan patah. Jika fungsinya hilang, kestabilan jalur akan terganggu.
Anjloknya Kereta (Derailment)
Inilah konsekuensi paling berbahaya. Kereta bisa keluar dari jalur, terguling, atau menghantam objek di sekitar jalur, yang berpotensi menyebabkan korban jiwa dan kerugian besar.