Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jembatan Kandangan-Sarongan Baru Kerangka

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PESANGGARAN-Pengerjaan proyek jembatan yang menghubungkan Desa Kandangan dengan Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, tampaknya bisa dipastikan tidak akan selesai. Sebab, hingga Rabu (28/12) pelaksana proyek baru menyeleaikan kerangka   besi dan masih akan dicor.

Jembatan yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 3 miliar dari APBD Banyuwangi di tahun anggaran 2016,   itu harusnya sudah selesai pada Desember 2016 ini. “Dulu jembatan gantung   yang lebarnya dua meter,” cetus Sukemi, 40, salah seorang warga Desa Sarongan.

Sukemi mengaku senang jembatan  yang ada di desa itu dibangun yang lebih besar dan kuat. Sebelumnya, bila mobil melintas harus bergantian. “Sekarang dibangun lebih lebar dan besar, tapi kok gak selesai-selesai ya,” katanya. Warga dulunya berharap jembatan  yang kini dibangun itu sudah selesai   pada akhir Desember 2016. Sehingga, pada awal tahun 2017 jembatan itu  sudah bisa difungsikan, atau minimal bisa dilewati motor.

“Sudah tiga bulanan  dikerjakan, tapi masih memasang kerangka,” ungkapnya. Selama pembangunan jembatan ini belum selesai, maka distribusi sembako dan barang kebutuhan   lain yang disuplai dari Pasar Pesanggaran ke Pasar Desa Sarongan,  kini harus memutar dengan melintasi Perkebunan PTPN XII Kebun Sumberjambe.

Jalan yang harus ditempuh berupa bebatuan dan  jarak sekitar empat kilometer.  Warga dari Desa Kandangan yang akan belanja kebutuhan pokok ke Pasar Desa Sarongan,  kini juga cukup kerepotan. Selama jem batan itu dibangun, mereka  membuat jembatan darurat dari   kayu dan bamboo dengan lebar sekitar satu meter.

Kondisi jembatan itu sebenarnya juga sangat berbahaya. Selain terbuat dari kayu dan bambu, jembatan sangat licin saat turun hujan. Apalagi kondisi jembatan juga tidak  rata dan sedikit naik turun. “Saya sudah lima bulan berjaga di jembatan darurat ini, membantu warga yang  akan melintas,” ujar Damanhuri,  45, warga Desa Kandangan.

Jasa menyeberangkan orang di  jembatan darurat itu, juga menjadi  berkah tersendiri baginya. Tidak sedikit para ibu rumah tangga yang  tidak berani melintas di jembatan  darurat, minta bantuan dan  memberi uang sekedarnya, “Saya prihatin, kasihan warga.  Saya melakukan dengan ikhlas  tidak berharap belas kasih. Apalagi  jika ada anak-anak yang akan berangkat maupun pulang sekolah,  saya prihatin kalau sampai ada   yang terpeleset dan tercebur ke sungai” ungkapnya.

Saat dikonfirmasi Kamis (29/12), Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, mengaku jika jembatan yang meng-  hubungkan Desa Kandangan  dan  Desa Sarongan di Kecamatan Pesanggaran itu dibiayai APBD 2016  dengan nilai Rp 3 miliar.

Menurut Mujiono, pengerjaan proyek jembatan itu harusnya sudah selesaipada Desember 2016. Tapi melihat pengerjaan di lapangan, belum selesai  semua dan molor. “Kalau molor ya kita berlakukan denda keterlambatan,” katanya. (radar)