Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jika Turun Hujan Deras, Gedung SDN 2 Temuasri Sempu Terancam Ambruk Lagi – Radar Banyuwangi

jika-turun-hujan-deras,-gedung-sdn-2-temuasri-sempu-terancam-ambruk-lagi-–-radar-banyuwangi
Jika Turun Hujan Deras, Gedung SDN 2 Temuasri Sempu Terancam Ambruk Lagi – Radar Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id – Gedung SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, yang ambruk pada Kamis (4/7), dan masih belum mendapat perbaikan, kini menghadapi ancaman musim hujan. Pihak sekolah khawatir, bangunan yang tersisa bisa roboh jika hujan deras kembali terjadi. 

Kepala SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, Mispan mengaku khawatir melihat kondisi bangunan yang tersisa, terutama ruang UKS yang berada di samping ruang guru dan kepala sekolah yang ambrol.

Baca Juga: Ruang Guru SDN 2 Temuasri Sempu Banyuwangi Ambruk, Rusak Sejak 3 Bulan Lalu, Perbaikan Belum Jelas

Tanpa ada penyangga, bangunan itu berpotensi ambruk bila turun hujan deras. “Saya khawatir gedung ini bisa roboh karena tidak ada penopangnya,” kata Mispan.

Keterbatasan ruang kelas, jelas dia, menjadi masalah utama dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ini. Satu ruang kelas harus disekat menjadi dua untuk menampung dua rombongan belajar (rombel).

“Kelas 2 dan 3 harus berbagi ruangan, ini sangat mengganggu,” jelas Mispan.

Ruang yang disekat hanya berukuran sembilan meter kali tujuh meter, dan kondisi ini membuat proses belajar kurang nyaman.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Rumah Janda di Benculuk Banyuwangi Ambruk: Alhamdulillah Korban dan 2 Anaknya Selamat

Selain suara yang terdengar dari kelas sebelah, ruang gerak para siswa juga terbatas. “Kami berusaha memanfaatkan ruang yang ada, meskipun sangat sulit,” ujarnya.

Agen Informasi Kebencanaan (Agisena) BPBD Jatim, Ismanto  menyatakan gedung sekolah yang ambruk pada Kamis (4/7) dini hari itu mengalami kerusakan yang cukup parah.

Bangunan tersebut sudah tua dan materialnya mulai lapuk, dan itu yang menyebabkan dinding dan atap runtuh. “Material bangunan sudah lapuk sehingga mudah roboh,” ungkap Ismanto.

Kerusakan gedung tidak hanya mempengaruhi struktur bangunan, tetapi juga peralatan sekolah. Meja, kursi, komputer, dan lemari mengalami kerusakan yang cukup berat akibat runtuhnya bangunan.

Baca Juga: Tertimpa Tembok Rumah yang Roboh, Warga Kluncing Banyuwangi Ditemukan Meninggal: Bangunan sudah Retak dan Rusak  

“Peralatan sekolah rusak parah,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Gedung SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, yang ambruk pada Kamis (4/7), dan masih belum mendapat perbaikan, kini menghadapi ancaman musim hujan. Pihak sekolah khawatir, bangunan yang tersisa bisa roboh jika hujan deras kembali terjadi. 

Kepala SDN 2 Temuasri, Kecamatan Sempu, Mispan mengaku khawatir melihat kondisi bangunan yang tersisa, terutama ruang UKS yang berada di samping ruang guru dan kepala sekolah yang ambrol.

Baca Juga: Ruang Guru SDN 2 Temuasri Sempu Banyuwangi Ambruk, Rusak Sejak 3 Bulan Lalu, Perbaikan Belum Jelas

Tanpa ada penyangga, bangunan itu berpotensi ambruk bila turun hujan deras. “Saya khawatir gedung ini bisa roboh karena tidak ada penopangnya,” kata Mispan.

Keterbatasan ruang kelas, jelas dia, menjadi masalah utama dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ini. Satu ruang kelas harus disekat menjadi dua untuk menampung dua rombongan belajar (rombel).

“Kelas 2 dan 3 harus berbagi ruangan, ini sangat mengganggu,” jelas Mispan.

Ruang yang disekat hanya berukuran sembilan meter kali tujuh meter, dan kondisi ini membuat proses belajar kurang nyaman.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Rumah Janda di Benculuk Banyuwangi Ambruk: Alhamdulillah Korban dan 2 Anaknya Selamat

Selain suara yang terdengar dari kelas sebelah, ruang gerak para siswa juga terbatas. “Kami berusaha memanfaatkan ruang yang ada, meskipun sangat sulit,” ujarnya.

Agen Informasi Kebencanaan (Agisena) BPBD Jatim, Ismanto  menyatakan gedung sekolah yang ambruk pada Kamis (4/7) dini hari itu mengalami kerusakan yang cukup parah.

Bangunan tersebut sudah tua dan materialnya mulai lapuk, dan itu yang menyebabkan dinding dan atap runtuh. “Material bangunan sudah lapuk sehingga mudah roboh,” ungkap Ismanto.

Kerusakan gedung tidak hanya mempengaruhi struktur bangunan, tetapi juga peralatan sekolah. Meja, kursi, komputer, dan lemari mengalami kerusakan yang cukup berat akibat runtuhnya bangunan.

Baca Juga: Tertimpa Tembok Rumah yang Roboh, Warga Kluncing Banyuwangi Ditemukan Meninggal: Bangunan sudah Retak dan Rusak  

“Peralatan sekolah rusak parah,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.