Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kecamatan Kabat Terus Berbenah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KABAT – Pemerintah Kecamatan Kabat menggelar lokakarya mini lintas sektoral dan sosial, Selasa (16/10). Lokakarya itu dihadiri oleh Kepala Puskesman Badean, Kepala KUA, Kepala UPTD Pendidikan, Kepala Desa, Ketua TP PKK Kecamatan dan Desa, Kepala Sekolah TK/RA, SD/MI sewilayah kerja Puskesmas Badean serta para kader.

Saat membuka lokakarya mini tersebut, Camat Kabat, H.M Luqman mengajak seluruh peserta untuk bersama-sama mendukung terhadap program pemerintah. Dikatakan, karena masing-masing instansi saling terkait, maka setiap program harus dilaksanakan secara terkoordinati f dan didukung oleh lintas sektoral.

Menurut Lukman, koordinasi lintas sektoral juga harus diterapkan dalam mengimplementasikan Gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih. “Ayo kita implementasikan Gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menjaga dan meningkatkan kebersihan.

Manfaatkan pekarangan dengan penghijauan atau menanam dalam Pot maupun polibag, memilah dan memanfaatkan sampah baik sampah organik dan anorganik,” ajaknya. Lukman menambahkan, gerakan tersebut juga tetkait dengan program di Dinas Kesehatan (Dinkes), yaitu PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang meliputi sepuluh indikator.

Di PKK ada 10 Program Pokok PKK; di Dinas Pendidikan (Dispendik) ada Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan lain-lain. Semua itu saling terkait. Apabila kita bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, saya yakin ini akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat dan daya beli masyarakat, sehingga akan meningkatkan pula IPM (Indek Pembangunan Manusia),” terangnya.

Yang patut diacungi jempol, di wilayah Kecamatan Kabat sudah diterapkan gerakan Banyuwangi Hijau dan Bersih mulai dari gerakan penanaman atau penghijaun baik di pekarangan, di pot maupun di polibag, pemilahan sampah dan pemanfa’atan sampah.

Sampah organic diolah dengan komposter menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik diambil dan dibeli oleh Bank Sampah Banyuwangi (BSB). Sebagian sampah yang ti dak terbeli BSB dimanfaatkan masyarakat sebagai kerajinan sehingga bisa bernilai ekonomis. Saat ini yang sudah menjadi Nasabah BSB adalah SDN 2 Dadapan, SMPN1 Kabat, RT di Perumahan Kalirejo, dan terus akan dikembangkan ke RT maupun kantor dan Sekolahsekolah yang lain. (radar)