Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kejar Deadline 15 Oktober

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Setor Data Bantuan Bedah Rumah Gakin ke Pusat
BANYUWANGI – Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab) tampaknya harus kerja keras mengumpulkan data rehab rumah keluarga miskin (gakin).

Mereka harus cepat mengumpulkan data warga sebelum deadline paling lambat 15 Oktober 2012 mendatang. Pada 15 Oktober 2012 mendatang, semua data calon penerima program bedah rumah gakin itu sudah harus masuk ke Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta.

“Kalau 15 Oktober data belum masuk, kuota 20 ribu bedah rumah gakin untuk Kabupaten Banyuwangi terancam hangus,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM&PM) Banyuwangi, Peni Handayani.

Untuk menyelamatkan kuota 20 ribu itu, para kades sudah harus menyerahkan data sebelum deadline yang te lah ditetapkan. Data yang di serahkan itu juga harus benarbenar akurat.

Bila data sudah aku rat, yang diajukan bisa lolos pada proses verifikasi. Peni mengungkapkan, pi haknya sudah mengusulkan sekitar 1500 gakin untuk mendapatkan program bedah rumah gakin beberapa bulan lalu.

Namun 1500 gakin yang diusulkan itu, ternyata yang lolos proses verifikasi hanya 944 orang. Data yang diusulkan kepada pemerintah pusat itu, berasal dari beberapa kepala desa dan kepala kelurahan. Karena itu, usul data tahap kedua harus benar-benar sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan Ke menpera.

Salah satu syarat yang mutlak harus dipenuhi adalah, lahan rumah yang akan direhab statusnya harus hak milik sendiri. “Tahap pertama banyak yang gagal karena lahannya bu kan hak milik orang yang bersangkutan,” tegasnya.

Sedangkan syarat lainnya foto copy calon penerima dan foto rumah yang akan dibedah. “Kami harapkan, teman-teman kades mengusulkan data sesuai ketentuan yang telah di tetapkan,” pinta Peni.

Walau 944 sudah lolos ve rifikasi, namun sebelum di laksanakan tim BPM&PM akan melakukan verifi kasi kembali. Ve rifi kasi faktual itu akan di laku kan guna memastikan rumah yang akan direhab sesuai data yang diusulkan.

“Jangan sampai kondisi di lapangan tidak sesuai dengan data yang diusulkan,” katanya. (Radar)