Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Ketika Digantung masih Hidup

Bayu
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Bayu

Sidang Lanjutan Jagal Pandan
BANYUWANGI – Pembunuhan juragan kerupuk Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan putrinya yang bernama Sherly Kurniawati, 28, ternyata cukup sadis. Saat kedua korban digantung, ternyata mereka masih hidup.

Keterangan itu terungkap dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Dimas Yudo Pranoto, 25, di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi kemarin. Agenda sidang yang dipimpin Made Sutrisna dan anggota Bawono Eff endi dan Unggul Tri Esthi Mulyono itu adalah mendengarkan keterangan saksi.

Jaksa penuntut umum (JPU) yang menangani kasus ini, Agus Suraharta, menghadirkan tiga saksi untuk menjerat Dimas. Ketiga saksi itu adalah Rahmat, warga Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dua saksi lain bernama Bayu Trilaksana Putra, 21, dan M. Indra Yazid.

Rahmat adalah pemilik motor Yamaha Jupiter yang dipinjam terdakwa menuju rumah korban. Bayu dan Yazid adalah terdakwa dalam kasus pembunuhan tersebut. “Yang pinjam Dimas dan Yazid, tapi yang mengembalikan Yazid,” terang Rahmat dalam kesaksian. Kepada majelis hakim, Rahmat mengaku tidak tahu bahwa motornya dipinjam untuk merampok dan membunuh kedua korban. Sebab, saat motornya dipinjam, dirinya tidak diberi tahu. “Pinjam motor pukul 17.00 dan dikembalikan pukul 20.00,” ungkapnya.

Sementara itu, Bayu dalam kesaksiannya untuk Dimas sempat menceritakan kronologis pembunuhan yang diawali rasa jengkel karena dicaci-maki dan dihina Jane Ariswati alias Yeni. Tuduhan dan cacian itu karena setorannya kurang Rp 160 ribu. “Tacik (Yeni) menuduh aku maling, juga mengejek keluarga saya miskin,” ungkapnya. Dengan perasaan kecewa dan dendam, Bayu mendatangi Dimas dan menceritakan semua yang baru dialami di rumah juragannya.

Dimas juga mantan karyawan di rumah korban di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. “Dimas mengajak
merampok, dan saya sanggupi,” jelas Bayu. Dalam pembunuhan itu, Bayu membeberkan bahwa dirinya yang kali pertama masuk. Selanjutnya, dua temannya, Dimas dan Yazid. Lantaran Yeni masih ngamuk dan menghina keluarganya, oleh Bayu dipukul pakai tangan lalu ambruk Sambil menutup mulut korban, Bayu membawa korban ke kamarnya. “Di kamar sempat saya pukul menggunakan cobek hingga dia lemas,” jelasnya.

Saat Yeni dibawa ke kamar, dia sempat teriak dan didengar Sher ly, putrinya. Nah, saat putri korban menuju kamar ibunya, dia dihadang Yazid dan langsung dipukul hingga ambruk. Sambil disumbat mulutnya, Sherly dibawa ke gudang belakang oleh Yazid dan dibantu Dimas. “Karena terus teriak dan melawan, tangan, mulut, dan lehernya saya ikat hingga tidak bergerak,” tutur Muhamad Indra Yazid saat bersaksi.

Setelah mengikat Sherly hingga tidak berdaya, Yazid mengaku langsung pulang. Sebab, oleh Dimas diminta mengembalikan motor yang di pinjam kepada saksi Rahmat. “Se telah itu, saya tidak tahu kejadiannya, karena saya pulang naik motor,” katanya. Korban yang sudah tidak berdaya itu digantung oleh Bayu dan Yazid menggunakan tali di rumah korban. Tragisnya, saat digantung itu, kedua korban ternyata masih hidup. “Perut tacik dan anaknya masih gerak-gerak,” ungkap Bayu. (radar)