
Kelurahan Gombengsari menjadi sentra kerajinan anyaman bambu. Sebagian besar ibu rumah tangga di kelurahan tersebut bekerja sebagai perajin anyaman bambu. Ada juga yang sekadar menyuplai bahan baku anyaman ke Desa Gintangan, Probolinggo, dan Bali.
SEKELOMPOK ibu rumah tangga (RT) asyik berbincang di pojok dapur rumah sangat sederhana. Asap berwarna putih mengebul dari dua buah tungku yang ada di dalam dapur tersebut.
Tiga ibu-ibu seolah tak menghiraukan kepulan asap yang terus membubung dan memenuhi ruangan dapur berdinding anyaman bambu (gedhek). Dengan berbincang santai, tiga ibu rumah tangga itu terus tetap bekerja.

Kedua tangan mereka begitu lihai memegang ruas bambu yang telah diiris permukaannya. Tangan kanannya memegang kuat sebilah pisau tajam dan diayunkan bersamaan dengan ruas bambu yang diirat permukaannya.
Setelah bagian permukaan bambu halus dan lentur, bilah bambu itu lantas diletakkan dan memegang permukaan bambu lain yang masih kasar untuk di irat hingga tipis dan lentur. Di sudut lain, sekelompok ibu rumah tangga lainnya juga sibuk membuat anyaman bambu.