Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kompak Halau Spekulan Lahan

Sosialisasi itu kita lakukan untuk mengingatkan, agar warga tidak memberikan celah para makelar tanah ikut bermain.’’ ALIEF R KARTIONO Camat Wongsorejo
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sosialisasi itu kita lakukan untuk mengingatkan, agar warga tidak memberikan celah para makelar tanah ikut bermain.’’ ALIEF R KARTIONO Camat Wongsorejo

BANYUWANGI – Minat Group Lion Air membangun pabrik truk di wilayah Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, disikapi serius oleh pemerintah kecamatan setempat. Mereka langsung merapatkan barisan dan menggelar sosialisasi, agar masyarakat tidak serta merta menaikkan harga tanahnya hingga masuk tahap yang tidak realistis. Karena bila warga menaikkan harga lahan, calon investor malah akan lari dan mengalihkan investasinya ke daerah lain.

Saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (11/6), Camat Wongsorejo, Alief R. Kartiono mengatakan, pihaknya telah rutin menggelar sosialisasi kepada masyarakat bahwa wilayah kecamatan tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan industri terpadu. Camat Alief berharap, masyarakat merespons positif hal tersebut. “Bentuk responsnya terutama berkaitan dengan penyiapan lahan,” ujarnya.

Alief berharap, ketika ada investor berminat mendirikan perusahaan di Wongsorejo, masyarakat tidak serta-merta menaikkan harga tanah sampai pada tahap yang tidak realistis. “Jika harga tanah terlalu mahal, bisa-bisa investor urung menanamkan investasinya di Wongsorejo,” tuturnya sesaat sebelum mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Banyuwangi kemarin.

Menurut Camat Arief, sosialisasi tersebut juga digelar untuk mencegah sepak terjang para makelar tanah, sehingga menyebabkan harga lahan di Wongsorejo meningkat drastis. “Sosialisasi itu juga kita lakukan untuk mengingatkan warga untuk tidak memberikan celah para makelar tanah ikut bermain,” paparnya. Dia menjelaskan, selain dilirik investor yang bergerak di bidang perakitan truk, wilayah Kecamatan Wongsorejo juga diminati beberapa calon investor lain.

Di antaranya, pendirian pabrik tepung tapioka, dan pabrik pengolahan minyak bumi. “Kebutuhan lahan untuk kawasan industri terpadu berkisar 300 hektare (ha) sampai 400 ha. Rencananya, jumlah lahan yang disiapkan mencapai 500 ha sampai 600 ha,” pungkas Arief. Seperti diberitakan kemarin, Group Lion Air berminat membangun pabrik truk di Banyuwangi. Direktur Utama (Dirut) Lion Air, Rusdi Kirana bertemu dengan Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta beberapa hari lalu.

Dalam kesempatan itu, Rusdi Kirana menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Bumi Blambangan. Apalagi, Lion Air sudah meneken kontrak kerja sama dengan investor asal Eropa dan India untuk investasi baru berupa pembangunan pabrik bus dan truk. Rusdi Kirana menyampaikan kepada Bupati Anas, bahwa pabrik truk itu akan dibangun di Banyuwangi. Sedangkan untuk pembangunan pabrik bus akan dibangun di Purwokerto.

Namun ada beberapa catatan agar pembangunan pabrik truk itu bisa terwujud di Ba- nyuwangi. Beberapa catatan yang disampaikan Rusdi Kirana adalah soal penyediaan tanah atau lahan yang cepat, mudah, dan bisa diperoleh. “Kalau tanah yang dibutuhkan bisa diperoleh dengan cepat dan mudah, maka pabrik truk itu akan dibangun Banyuwangi,” ungkap Bupati Anas. Menurut Anas, bila Lion Air kesulitan mendapat lahan di Banyuwangi, lokasi pabrik truk itu akan dipindahkan ke daerah lain.

Rencana pembangunan pabrik truk itu investasinya bernilai sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 700 miliar. Bupati Anas mengharap dukungan masyarakat ikut terlibat langsung menghalau datangnya para spekulan tanah. Jika spekulan tanah ikut bermain, maka investor yang akan datang itu tentu akan lari. Investasi akan gagal dibawa ke Wongsorejo, kalau spekulan tanah ikut bermain dalam proses pembebasan lahan.

Sebab kalau spekulan tanah ikut campur tangan, maka cost investasi akan lebih mahal. Anas menambahkan, harga lahan hak guna usaha (HGU) di Karawang sekitar Rp 5.000 hingga Rp 9.000 per meter persegi. Jika harga lahan di Banyuwangi melebihi harga di Karawang, investor ke akan lari Karawang karena lokasinya lebih dekat dengan Jakarta.(radar)