RadarBanyuwangi.id – Penderitaan warga yang menjadi korban banjir bandang di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pada 3 November 2022 lalu, tampaknya akan segera berakhir.
Rencana relokasi yang sempat dijanjikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, segera direalisasikan.
Pembangunan 66 hunian dari total 98 yang diajukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, saat ini sudah mencapai 70 persen.
Baca Juga: Rumah Warga Terdampak Banjir Kalibaru Bertambah Jadi 42 Unit
“Alhamdulillah, progressnya bagus, sejauh ini pengerjaan rumah relokasi ini berjalan lancar,” kata Kepala Desa (Kades) Kalibaru Wetan, Muhammad Taufik.
Menurut Kades, sebanyak 66 KK yang masuk data penerima bantuan relokasi, merupakan warga yang rumahnya benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki.
“Untuk ini (bantuan rmah), Insya Allah kami benar-benar amanah, yang masuk data orang yang rumahnya hanyut dan rusak berat,” cetusnya.
Taufik menyampaikan, penyelesaian proyek yang berdiri di lahan eks kebun tebu seluas 1,1 hektare ini, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 ini.
Baca Juga: Korban Banjir Kalibaru Bingung, Kontrakan Tinggal 6 Bulan, Relokasi Tak Jelas
“Semoga target selesai akhir tahun ini bisa terealisasi,” katanya seraya menyebut pengerjaan proyek dimulai awal Agustus 2024.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, hampir seluruh bangunan rumah berukuran delapan meter kali lima meter ini, sudah terpasang rangka atap.
Selain itu, mayoritas dinding rumah sudah diplester aci. “Seluruh lubang untuk keperluan septic tank juga sudah selesai,” ujarnya.
Taufik mengungkapkan, dari 66 rumah itu seluruhnya sudah disurvei oleh pihak-pihak terkait termasuk Dinas Pengairan, Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Korban Banjir Kalibaru Tagih Janji Gubernur Soal Beli Tanah Warga
Page 2
“Kita pastikan jauh dari sepadan. Ini jaraknya lebih dari 20 meter, sehingga aman ketika nanti ada normalisasi,” cetusnya.
Pembangunan hunian untuk para korban banjir ini, jelas dia, menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jatim sebesar Rp 3 miliar lebih.
Untuk lahan yang dipakai itu, sebelumnya milik PTPN Regional V di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, dibeli Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Jatim. “Anggaran dari Pemerintah Provinsi,” ungkapnya.
Baca Juga: Tagih Relokasi, Korban Banjir Kalibaru Gelar Demonstrasi
Hunian warga terdampak banjir bandang itu, lanjut dia, dibuat saling berhadap-hadapan. Di dalamnya akan ada ruang tamu, ditambah satu kamar tidur, kamar mandi, dan dapur.
“Rangka atap dari baja ringan karena mudah pengaplikasiannya dan kuat,” kata koordinator pekerja proyek, Imam Syafi’i, 46.
Terkait target penyelesaian rumah tersebut, Imam yang juga salah satu warga terdampak banjir bandang dan telah kehilangan rumahnya itu, mengaku yakin akan selesai tepat waktu pada akhir tahun 2024 ini.
“Ini ada 70 pekerja yang menggarap proyek relokasi rumah. Kemarin juga ada penambahan, saya yakin bisa rampung tepat waktu,” pungkasnya.(sas/abi)
Page 3
RadarBanyuwangi.id – Penderitaan warga yang menjadi korban banjir bandang di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pada 3 November 2022 lalu, tampaknya akan segera berakhir.
Rencana relokasi yang sempat dijanjikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, segera direalisasikan.
Pembangunan 66 hunian dari total 98 yang diajukan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, saat ini sudah mencapai 70 persen.
Baca Juga: Rumah Warga Terdampak Banjir Kalibaru Bertambah Jadi 42 Unit
“Alhamdulillah, progressnya bagus, sejauh ini pengerjaan rumah relokasi ini berjalan lancar,” kata Kepala Desa (Kades) Kalibaru Wetan, Muhammad Taufik.
Menurut Kades, sebanyak 66 KK yang masuk data penerima bantuan relokasi, merupakan warga yang rumahnya benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki.
“Untuk ini (bantuan rmah), Insya Allah kami benar-benar amanah, yang masuk data orang yang rumahnya hanyut dan rusak berat,” cetusnya.
Taufik menyampaikan, penyelesaian proyek yang berdiri di lahan eks kebun tebu seluas 1,1 hektare ini, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2024 ini.
Baca Juga: Korban Banjir Kalibaru Bingung, Kontrakan Tinggal 6 Bulan, Relokasi Tak Jelas
“Semoga target selesai akhir tahun ini bisa terealisasi,” katanya seraya menyebut pengerjaan proyek dimulai awal Agustus 2024.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, hampir seluruh bangunan rumah berukuran delapan meter kali lima meter ini, sudah terpasang rangka atap.
Selain itu, mayoritas dinding rumah sudah diplester aci. “Seluruh lubang untuk keperluan septic tank juga sudah selesai,” ujarnya.
Taufik mengungkapkan, dari 66 rumah itu seluruhnya sudah disurvei oleh pihak-pihak terkait termasuk Dinas Pengairan, Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Korban Banjir Kalibaru Tagih Janji Gubernur Soal Beli Tanah Warga