Banyuwangi, Jurnalnews.com – Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Bakti Indonesia mengadakan seminar SPM (Sekolah Pasar Modal) dengan tema “Membangun Dasar Keuangan Cerdas: Langkah Awal Menjadi Investor Pasar Modal”. Selasa (29/07/2025). Menurut Ketua Panita Fina Juvita Sari, kegiatan sekolah pasar modal ini dihadiri dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Bursa Efek Indonesia Jawa Timur dan Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI).
“Kegiatan seminar Sekolah Pasar Modal ini dihadiri pembicara inspiratif dari OJK, BEI dan Sekuritas, “kata mahasiswa semester 4 Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi.
Kemudian dalam presentasinya, Aditia Soelaksono yang merupakan Asisten Direktur Kantor OJK Jember menjelaskan tugas dan fungsi dari OJK. Aditia mengatakan peran OJK adalah mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan serta melindungi knsumen dan masyarakat.
“OJK mengatur dan mengawasi lembaga di sektor jasa keuangan seperti Perbankan, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) dan Pasar Modal. OJK juga berperan untuk melindungi konsumen dan masyarakat dari praktik illegal di sektor jasa keuangan dengan melakukan upaya preventif dan represif seperti memberikan informasi dan edukasi keuangan yang legal dan illegal juga memfasilitasi penyelesaian pengaduan, “kata Aditia.
Aditia lebih lanjut berpesan untuk berhati-hati dalam mengajukan pinjaman secara daring dan memberikan tips ciri-ciri pinjaman daring (Pindar) illegal. Yang pertama, tidak memiliki ijin resmi, kemudian pemberian pinjaman sangat mudah cukup dengan KTP, foto diri dan nomer rekening dana sudah cair. Ciri selanjutnya, pinjaman daring ilegal meminta seluruh akses data di ponsel, bunga atau dendanya yang tidak terbatas serta sering memberikan ancaman teror ketika terjadi keterlambatan pembayaran.
Sementara itu, Deputi Kepala Wilayah PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur Dian Fajar M menjelaskan bahwa Pasar Modal adalah sama dengan pasar pada umumnya yaitu terdapat transaksi jual beli.
“Di dalam Pasar Modal ada yang berperan sebagai investor atau pembeli, perusahaan efek atau pedagang kemudian ada emiten atau supplier, juga terdapat regulator sebagai pengelola pasar, sedangkan bursa efek sendiri sebagai lokasi pasarnya serta ada harga dan barang yang ditawarkan, “kata Fajar panggilan akrabnya.
Dian Fajar juga memberikan contoh-contoh emiten yang terdapat di Pasar Modal yang dapat dijadikan investasi oleh calon investor. Dian Fajar menambahkan saat ini ada 954 emiten dan akan terus bertambah.
Sedangkan pemateri terakhir adalah Toni Wibisono selaku Marketing Officer dari perusahaan sekuritas KISI (Korea Investment & Sekuritas Indonesia) menyampaikan saat ini, per April 2025 total investor di Indonesia baru 15,1 Juta dari total penduduk sebesar 281 Juta. Kemudian transaksi saham domestik baru mencapai 1100 T sementara transaksi judol (judi online) sudah mencapai 1200 T.
Toni Wibisono juga menyampaikan dimana jika ingin berinvestasi di pasar modal? Jawabannya adalah KISI (Korea Investment & Sekuritas Indonesia). Toni menerangkan bahwa KISI adalah salah sekuritas terbesar di Korea. Tahun 2018 hadir di Indonesia dengan nama Korea Investment & Sekuritas Indonesia.
“Korea Investment & Sekuritas Indonesia hadir untuk untuk memberikan beragam solusi yang menjawab kebutuhan financial masyarakat melalui beragam produk instrument investasi dan layanan berkualitas dalam bidang Equity Sales, Fixed Income, Investment Banking,dan Investment Management,”ungkap Toni.
Di akhir sesi presentasi, Toni memberikan sedikit tutorial atau praktek penggunaan aplikasi iKISI dan KOINS atau untuk lebih detailnya bisa langsung menghubungi Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Bakti Indonesia melalui pengurus KSPM (Kelompok Studi Pasar Modal).
Untuk diketahui, seminar Sekolah Pasar Modal yang berlangsung di aula Universitas Bakti Indonesia (UBI) ini diikuti oleh jajaran rektorat Universitas Bakti Indonesia, Sekolah Tinggi Islam Blambangan, dosen, mahasiswa, organisasi mahasiswa, guru dan pelajar di bawah naungan Yayasan Puspa Dunia serta perwakilan komunitas difabel yang ada di Kabupaten Banyuwangi seperti organisasi disabilitas PPDI, PERTUNI, GERKATIN, DMI, TALIWANGI, DIFAWANGI, NPCI dan PERSAWANGI. Mereka sangat antusias mengikuti acara tersebut hingga akhir acara.
Kemudian acara yang dipandu oleh moderator Yeni Hilma Dwiyanti, S.E., M.M yang juga Kaprodi Manajemn tersebut, berjalan dengan lancar dan semarak. Di akhir acara, Yeni menyampaikan beberapa kesimpulan dari kegiatan seminar Sekolah Pasar Modal itu yakni, bahwa saham itu memiliki nilai return atau pendapatan yang tinggi, selain itu, di Pasar Modal juga ada instrument obligasi dan reksadana serta yang terakhir, untuk meminimalisirkan resiko atau kerugian investasi, kita harus memilih investasi yang sudah diawasi oleh OJK sehingga investasi kita akan aman juga nyaman. (prs)








