ROGOJAMPI – Cemplung Singkong menjadi salah satu kuliner khas warga di Dusun Gumukagung, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Tapi sayangnya, makanan manis ini mulai ditinggalkan dan sulit ditemukan. Singkong cemplung itu hasil inovasi para petani perajin gula merah.
Mereka, berkreasi membuat makanan dengan cara memasak umbi-umbian menggunakan air nira (bahan pembuatan gula merah) dan maka terciptalah makanan manis yang dikenal cemplung. Disebut cemplung karena proses memasaknya dengan cara dicemplungkan (dimasukkan). Dari beberapa jenis umbi-umbian, ternyata yang pas untuk cemplung itu singkong.
“Bahan lainnya juga bisa, seperti pisang, bentol, dan ubi jalar,” ujar Yusron, salah seorang pemuda setempat. Menurut Yusron, makanan cemplung ini sekarang sangat susah didapat. Karena makanan tradisional itu, hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang bekerja sebagai perajin gula merah.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2