Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kuliner Tradisional Cemplung Singkong

Yusron memasak singkong cemplung di dapur rumahnya.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Yusron memasak singkong cemplung di dapur rumahnya.

ROGOJAMPI – Cemplung Singkong menjadi salah satu kuliner khas warga di Dusun Gumukagung, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Tapi sayangnya, makanan manis ini mulai ditinggalkan dan sulit ditemukan.

Singkong cemplung itu hasil inovasi para petani perajin gula merah. Mereka, berkreasi membuat makanan dengan cara memasak umbi-umbian menggunakan air nira (bahan pembuatan gula merah) dan maka terciptalah makanan manis yang dikenal cemplung.

Disebut cemplung karena proses memasaknya dengan cara dicemplungkan (dimasukkan). Dari beberapa jenis umbi-umbian, ternyata yang pas untuk cemplung itu singkong. “Bahan lainnya juga bisa, seperti pisang, bentol, dan ubi jalar,” ujar Yusron, salah seorang pemuda setempat.

Faiqotul himmah, 25, memberikan campuran parutan kelapa muda pada singkong cemplung yang telah dimasak.

Menurut Yusron, makanan cemplung ini sekarang sangat susah didapat. Karena makanan tradisional itu, hanya bisa dibuat oleh orang-orang yang bekerja sebagai perajin gula merah. “Untuk proses memasaknya juga harus bertepatan dengan memasak gula merah,” katanya.

Singkong cemplung dulu banyak dijumpai di Dusun Gumukagung, Desa Gintangan. Maklum, daerah itu dulunya penuh dengan pohon kelapa dan umbi-umbian. Tetapi, saat ini masakan tradisional itu sudah mulai sulit ditemui.

“Kami berencana akan membuka paket wisata minat khusus, salah satunya pembuatan gula merah sambil menikmati makanan tradisional singkong cemplung ini,” cetusnya. (radar)