Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Layanan 3 In 1, Inovasi Plus-Plus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Puskesmas Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, membuat inovasi baru, yakni layanan 3 in 1. Layanan inovatif itu adalah pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan berkualitas yang diberikan kepada semua pasien Balai Pengobatan (BP) dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) serta terpadu dengan program lain.

Bermula dari pasien BP dengan peran kuratif (pengobatan) dan KIA yang terintegrasi dengan Klinik Sanitasi dan Klinik Gizi dengan peran yang optimal secara promotif (konseling) dan preventif (pen ce gahan).

Kepala Puskesmas Kertosari Drg Wahyu Primawati, MAP mengatakan, tujuan dari layanan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, sehingga mampu memotivasi dirinya sendiri dan keluarganya untuk peduli dan mau meningkatkan kesehatan lingkungan.

Selain itu, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tentunya diikuti pola makan yang sehat pula. Dengan begitu, kata dia, pasien mengetahui lebih dalam tentang kebutuhan atau asupan gizi yang diperlukan. “Terlebih lagi dalam keadaan  sakit atau dalam perawatan, maka pemberian gizi yang baik dan sesuai akan membantu dalam upaya pencegahan, memperpendek masa perawatan dan membantu proses penyembuhan,” terangnya.

Klinik sanitasi, lanjut Wahyu, adalah layanan kesehatan dengan memberikan konseling atau konsultasi kepada klien atau pasien penderita berbasis lingkungan (ISPA, TBC, diare, disentri, kecacingan dan penyakit kulit).

“Sedangkan klinik gizi adalah layanan konseling kepada BUMIL dan pasien penderita penyakit menular dan tidak menular, seperti darah tinggi, kencing manis,  jantung, cholesterol tinggi, kanker, dll,” paparnya. Alur proses layanan 3 in 1, ungkap Wahyu, pasien yang berasal dari BP dan KIA dirujuk ke klinik sanitasi atau klinik gizi atau kedua-duanya, sesuai dengan kasus penyakit.

Pada sebagian besar kasus penyakit, semua penderita dirujuk ke klinik sanitasi dan klinik gizi untuk mendapatkan layanan plus-plus, yakni konseling. Harapan di balik kegiatan itu adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembenahan dan pembinaan kesehatan lingkungan, dan sanitasi. Selain itu, upaya perbaikan gizi baik untuk diri-sendiri, keluarga maupun masyarakat.

“Sehingga dapat mencegah dan menekan angka kunjungan ulang kasus penyakit serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan, menurunkan angka kesakitan penyakit tidak menular, dan status gizi meningkat yang merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas,” harapnya.

Puskesmas Kertosari berada di Jl.Ikan Hiu No 41 Banyuwangi, mengembangkan upaya plus-plus layanan kesehatan dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif. Tentunya tanpa mengabai kan layanan pengobatan (kuratif).

“Dengan spirit SENYUM: Senang, Enak, Nyaman Untuk Masyarakat dan motto: Tugasku adalah Ibadahku, Diaktualisasikan dengan Sikap Tanggap, Cepat, dan Tepat setiap kali Masyarakat Membutuhkan Layanan Kesehatan,” sebut Wahyu. (radar)