Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lokasinya di Perbatasan Situbondo-Wongsorejo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Tinjau Waduk Bajulmati. Segini Kemampuan Waduk Mengairi Lahan

lokasinya-di-perbatasan-situbondo-wongsorejo,-bupati-banyuwangi-ipuk-fiestiandani-tinjau-waduk-bajulmati.-segini-kemampuan-waduk-mengairi-lahan
Lokasinya di Perbatasan Situbondo-Wongsorejo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Tinjau Waduk Bajulmati. Segini Kemampuan Waduk Mengairi Lahan

WONGSOREJO, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab terus berupaya menjaga ketersediaan bahan pangan di Banyuwangi. Salah satu langkah yang dilakukan yakni memastikan kesiapan suplai air untuk petani. Senin (5/5) Bupati Ipuk Fiestiandani meninjau Waduk Bakjulmati yang berlokasi di perbatasan Kecamatan Wongsorejo dan Situbondo.

Ipuk meninjau debit air di waduk yang jadi salah satu andalan untuk memenuhi kebutuhan suplai irigasi pertanian, khususnya di Kecamatan Wongsorejo. Ipuk mengatakan, pihaknya ingin memastikan kesiapan suplai air untuk petani. ”Apalagi, saat ini beberapa daerah di Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau,” ujarnya.

Turut hadir tim teknis dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, camat Wongsorejo, serta petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Ipuk juga berdialog dengan petugas di lokasi untuk memastikan kesiapan pengelolaan air. ”Waduk ini untuk memenuhi sekitar 1.800 hektare lahan pertanian di Wongsorejo yang memang dikenal dengan daerah kering. Insya Allah pasokan air Waduk Bajulmati cukup selama musim kemarau,” kata Ipuk.

Baca Juga: Perbaikan Irigasi Tuntas, Aliran Air dari Waduk Bajulmati Mengalir Deras ke Wongsorejo

Ipuk berharap, para petani bisa terus tanam dan panen. Dengan demikian, kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik. ”Kita ingin Banyuwangi tetap menjadi daerah yang kuat sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” imbuh istri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2022–2024 tersebut.

Sekretaris Dinas PU Pengairan Riza Al Fahrobi menambahkan, Waduk Bajulmati mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta meter kubik (m3). Hingga saat ini, ketinggian air masih di angka 87,6 meter. Angka ini menunjukkan kondisi aman untuk memasuki musim kemarau. ”Airnya cukup untuk mengairi target 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah Kecamatan Wongsorejo,” ujarnya.

Riza menjelaskan, air dari Waduk Bajulmati dialirkan ke Dam Bajulmati untuk seterusnya mengalir menuju irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian.  Selama musim kemarau, debit air yang dikeluarkan dari waduk berkisar 2,2 hingga 2,6 meter kubik per detik, tergantung kebutuhan lahan di hilir. Lahan persawahan yang selama ini hanya dua kali tanam bisa menjadi tiga kali tanam per tahun.

Baca Juga: Asal Usul Nama Desa Bajulmati Berawal dari Kisah Temuan Bangkai Buaya

Selain fungsi irigasi, air baku waduk tersebut bisa digunakan menyuplai kebutuhan air untuk konsumsi masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari dan dunia industri. Waduk Bajulmati juga memasok air baku sebesar 180 liter per detik serta memiliki peran strategis dalam pengendalian banjir. Ketinggian air dijaga agar tetap berada di level normal, yakni antara 80–87 meter.

”Waduk Bajulmati ini didesain dengan banyak fungsi. Mulai irigasi, penyedia air baku, penahan banjir, konservasi vegetasi, pembangkit listrik, hingga destinasi wisata,” terang Riza. (cw4/sgt/c1)

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi