detik.com
Lalu lintas menuju Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, lumpuh total. Ekor kemacetan kendaraan bahkan mencapai 23 kilometer. Kemacetan parah ini disebabkan banyaknya pengendara yang saling mendahului.
Di sisi lain, kondisi di dalam pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi justru lengang. Jumlah kapal yang bersiap untuk beroperasi sebagai armada ditambah sebanyak 4 unit.
“Sampai alas bulu saat ini kemacetannya, pelabuhan di dalam lengang tapi macet di luar karena saling mendahului bus dan truk dan mobil pribadi itu,” terang Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah, Kamis (17/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Slamet, saat ini sejumlah kapal telah dipersiapkan untuk beroperasi menjadi armada tambahan lantaran telah lolos rekomendasi. Namun, kondisi di luar pelabuhan membutuhkan intervensi rekayasa lalu-lintas dan pengendalian agar tidak saling mendahului.
Ia juga meminta kepada seluruh armada yang belum masuk ke wilayah Banyuwangi untuk menunda perjalanan, agar tidak menambah kepadatan.
“Saya juga ingin menghimbau kepada armada yang belum masuk untuk menunda terlebih dahulu agar tidak semakin parah pendataannya,” tambah Slamet.
Sementara itu, salah seorang warga Banyuwangi, Wahyu (30) mengaku terjebak selama 12 jam di Bangsring lantaran kendaraan pribadi yang ia kemudikan tidak bisa bergerak.
“Saya dari jam 10 malam tadi ada di sini dan sampai jam segini saya masih di Bangsring ini tidak bergerak,” ungkap Wahyu.
Wahyu melakukan perjalanan dari Surabaya pada Rabu (16/7/2025) dan berniat kembali ke rumah tinggalnya di sekitar Banyuwangi Kota. Dalam kondisi normal, harusnya Wahyu sudah tiba di rumah pada Rabu malam, namun hingga Kamis (17/7/2025) pagi masih terjebak kemacetan.

(auh/hil)