Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mbah Sunoto, Pengrajin Bambu di Alasrejo yang Bertahan di Tengah Keterbatasan

mbah-sunoto,-pengrajin-bambu-di-alasrejo-yang-bertahan-di-tengah-keterbatasan
Mbah Sunoto, Pengrajin Bambu di Alasrejo yang Bertahan di Tengah Keterbatasan

Banyuwangi, Jurnalnews.com – Di usia senjanya, Mbah Sunoto (85) tetap gigih menggeluti profesi sebagai pengrajin dan penjual gubuk serta kandang ayam berbahan bambu. Bersama istrinya, ia menempati lahan milik orang lain tanpa penerangan listrik di Dusun Alasmalang, Desa Alasrejo, tepatnya di selatan SDN 1 Alasrejo.

Mbah Sunoto bukanlah warga asli Alasrejo. Ia berasal dari Desa Alasbuluh dan sempat menetap di Kramasan, Wongsorejo, sebelum akhirnya tinggal di tempatnya sekarang. Rumah bambunya ia bangun sendiri di tanah yang diizinkan untuk ia tempati tanpa biaya sewa.

“Saya hanya disuruh menempati, lalu saya buat rumah bambu ini dan tinggal bersama istri,” ungkapnya.

Dalam kesehariannya, Mbah Sunoto tak hanya membuat gubuk dan kandang ayam, tetapi juga menerima pesanan berbagai kerajinan bambu, termasuk tangga bambu. Harga kandang ayam buatannya berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, sementara tangga bambu dijual Rp50 ribu untuk ukuran 3 meter dan Rp75 ribu untuk 4 meter. Sedangkan untuk gubuk bambu tanpa atap, ia mematok harga Rp600 ribu.

Untuk bahan baku, ia mendapatkan pasokan bambu dari penjual di Desa Sidodadi. Dalam sebulan terakhir, ia mengaku berhasil menjual sekitar 10 unit kandang ayam dan tangga bambu, dengan tangga sebagai produk yang paling laris.

“Alhamdulillah, dalam sebulan lalu 10 biji terjual. Yang paling banyak dicari itu tangga bambunya,” kata Mbah Sunoto saat ditemui di kediamannya, Minggu (2/3/2025).

Di usianya yang tak lagi muda, Mbah Sunoto tetap semangat menjalani hidup dengan berpegang teguh pada keahlian yang telah digelutinya bertahun-tahun. Meskipun hidup dalam keterbatasan, ia terus berkarya dan bertahan dengan hasil jerih payahnya sendiri. (Venus Hadi)