Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menelusuri Asal Usul Lompong atau Talas, Umbi Lezat dengan Sejuta Manfaat

menelusuri-asal-usul-lompong-atau-talas,-umbi-lezat-dengan-sejuta-manfaat
Menelusuri Asal Usul Lompong atau Talas, Umbi Lezat dengan Sejuta Manfaat

RadarBanyuwangi.id – Talas atau yang dikenal juga sebagai lompong, merupakan tanaman umbi-umbian yang telah menjadi bagian dari budaya pangan masyarakat Indonesia sejak lama.

Meski terkesan sederhana, talas memiliki sejarah panjang dan tersebar di berbagai daerah tropis, termasuk Asia Tenggara, Afrika, hingga Kepulauan Pasifik.

Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Selatan, terutama India dan Sri Lanka, lalu menyebar ke wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara melalui jalur perdagangan kuno.

Karena kemampuannya beradaptasi di berbagai jenis tanah dan iklim, talas kemudian ditanam secara luas dan menjadi sumber pangan penting di banyak negara tropis.

Di Indonesia, talas dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti “lompong” di Jawa dan “keladi” di beberapa daerah lainnya.

Tumbuhan ini tumbuh subur di daerah pegunungan maupun dataran rendah, dan umbinya sering diolah menjadi aneka hidangan tradisional seperti kue talas, keripik, hingga sayur lompong yang gurih.

Selain bagian umbinya yang bisa dimakan, daun talas juga dimanfaatkan dalam masakan, meski harus diolah dengan benar karena mengandung senyawa kalsium oksalat yang bisa menyebabkan rasa gatal jika tidak dimasak dengan benar.

Talas bukan hanya sekadar pangan tradisional, tapi juga memiliki nilai ekonomi yang terus meningkat.

Beberapa daerah seperti Bogor bahkan menjadikan talas sebagai identitas kuliner khas. Kandungan gizinya yang tinggi, seperti karbohidrat kompleks, serat, serta vitamin C dan B, menjadikan talas pilihan sehat sebagai sumber energi alternatif selain nasi atau kentang.

Jadi, lompong atau talas bukan hanya umbi biasa—ia adalah warisan pangan lokal yang terus bertahan di tengah perkembangan zaman. (*)