Salah satu pengunjung sumber mata air penawar, Ali membandingkan air ini dengan air di tempat lain memang berbeda, terlebih menjelang puasa, Ali lebih suka minum di waktu buka puasa maupun sahur menggunakan air disini.
“Namanya kan sumber “penawar”, ya mungkin bisa memberikan sebuah “penawar”. Entah penawar dahaga, penawar penyakit, dan penawar lainnya,” kata Ali, warga Banyuwangi saat ditemui merdeka.com.
Mustofa, juru kunci sumber mata air penawar menyatakan kenaikan pengunjung menjelang bulan ramadhan sudah mulai tampak dan sudah mulai ramai dikunjungi.
“Kalau bulan puasa, pasti ramai, sekitar pukul dua siang ke atas sampai hampir maghrib, pasti banyak warga mengambil air. Airnya segar, katanya mampu melepas dahaga saat puasa,” kata juru kunci sumber mata air penawar, Mustofa.
Asal muasal sumber mata air penawar ini, jelas Mustofa, dimulai dari cerita ratusan tahun silam, tiga orang murid asal pulau madura yang telah lama mengidap penyakit diperintahkan gurunya untuk mencari sendiri “obat” penyakitnya, yang terletak di ujung timur pulau Jawa.
