CLURING, Jawa Pos Radar Genteng – Warga Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa (AMPD), Laskar Paku Wojo, dan Pemuda Rumping Bersatu, menanyakan kabar pengunduran diri kepala desa (Kades) Yudi Wiyono. Mereka meminta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk lekas bertindak dan bergerak.
Permintaan tiga aliansi desa itu disampaikan dalam pertemuan di sebuah kafe di Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, pada Sabtu (11/3) malam. “Warga ingin mengetahui tindak lanjut dari pengunduran diri Kades Plampangrejo saudara Yudi Wiyono, ini harus diproses cepat,” cetus Ketua AMPD Plampangrejo, Ponirin.
Menurut Ponirin, saat audensi yang digelar pada Kamis (20/10/2022) di Pendopo Kantor Desa Plampangrejo, Kades yang mengaku dengan kesadaran diri menyampaikan mengundurkan diri dari jabatannya. Itu disampaikan di hadapan warga yang tergabung dalam AMPD, Laskar Paku Wojo, dan Pemuda Rumping Bersatu. “Saat itu Kades Yudi membuat surat pernyataan pengunduran diri tanpa ada paksaan dari pihak manapun,” ungkapnya.
Tapi setelah ditunggu hingga lima bulan, terang dia, tindak lanjut dari surat pengunduran diri itu tidak ada. Kades yang sudah menyatakan mundur, masih aktif di kantor desa. “Ini banyak dipertanyakan oleh masyarakat, udah mundur kok masih aktif,” cetusnya.
Untuk memperjelas status kadesnya itu, terang dia, tiga aliansi masyarakat memutuskan menemui dan berkirim surat kepada BPD untuk menanyakan tindak lanjut pengunduran diri kadesnya. “Ada dua poin yang kami tanyakan,” katanya.
Kedua pointu itu, jelas dia, meminta BPD untuk menjelaskan secara tertulis kepada masyarakat proses pengawalan pengajuan SK pemberhentian Kades Plampangrejo yang telah diajukan kepada Bupati Banyuwangi. Sedang poin kedua, aliansi meminta kepada BPD untuk membuat surat secara tertulis terkait kejelasan surat pengajuan pemberhentian Kades Plampangrejo kepada Bupati Banyuwangi. “Kami juga minta salinan surat tersebut,” ujarnya.(gas/abi)
