Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Musim Hujan, 18 Titik Jalur KA Pasuruan-Banyuwangi Rawan Bencana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sebanyak 18 titik jalur rel kereta api memiliki potensi kerawanan bencana pada musim hujan. Titik rawan itu tersebar sepanjang Pasuruan hingga Banyuwangi.

Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) 9 Jember, Lukman Arif mengatakan, belasan titik jalur kereta tersebut berpotensi rawan bencana longsor, banjir, tanah labil dan rawan amblasan, terutama di sepanjang Stasiun Probolinggo, Stasiun Jember dan Stasiun Banyuwangi Baru.

Sedangkan untuk jalur rel yang rawan longsor berada di sepanjang daerah Gunung Gumitir yaitu mulai dari Stasiun Ledokombo Jember hingga Stasiun Kalibaru Banyuwangi. Untuk tanah labil dan amblas berada di kawasan Stasiun Jember hingga Stasiun Tanggul, Stasiun Banyuwangi Baru dan Stasiun Pasuruan.

“Untuk mengantisipasi agar bencana tersebut tidak sampai mengganggu perjalanan kereta api, kami telah menyiapkan petugas penjaga daerah rawan. Petugas tersebut standby di lokasi-lokasi yang agak rawan tersebut selama 24 jam secara bergantian. Jadi ketika ada potensi-potensi bencana dan itu membahayakan perjalanan kereta api, petugas penjaga daerah rawan akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pusat pengendali operasi,” kata Lukman, Jumat (9/11/2018).

Tak hanya itu, pihaknya juga menyiagakan petugas pengontrol jalur yang siap bekerja selama 24 jam. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada pengguna jasa kereta api selama musim penghujan mendatang.

“Kita maksimal melakukan pengawasan jalur rel selama 24 jam,” ujar Lukman.

Lukman menambahkan, untuk sepanjang jalur kereta yang tanahnya labil, pihaknya juga telah memasang portal dan paku bumi untuk memperkuat jalur di sepanjang kereta api agar tidak mudah ambles saat hujan atau bahkan banjir.

“Kita juga menyiapkan alat material khusus (AMUS) pada titik-titik yang dianggap rawan bencana banjir dan tanah longsor. AMUS yang disiapkan di antaranya batu kericik, bantalan rel, krucuk, pasir dan besi,” pungkasnya.