Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Nekat Kabur karena Istrinya Minta Cerai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

nekatKegerahan pihak Lapas Banyuwangi akhirnya terobati. Setelah buronannya tertangkap, pihak lapas berjanji akan lebih hati-hati dalam memperlakukan tahanan. Tak ingin ketulungan lagi, Agus Black mendapat perhatian serius. Begitu tertangkap, pria yang tubuhnya penuh tato itu langsung dijebloskan ke sel khusus. Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II Banyawangi. Marlik Subiyanto, membenarkan hal tersebut.

Ke depan, pihaknya akan menempatkan Agus Black di sel tahanan khusus dengan pengamanan dua pintu. “Iya, kita tempatkan di sel tahanan khusus sendirian dengan pintu sel berlapis. Dengan tahanan yang kabur itu juga kita borgol untuk mengurangi aktivitasnya selama di dalam sel,” terang Marklik. Pihaknya tidak bisa memastikan sampai kapan Agus Black akan ditahan di sel khusus tersebut. Yang pasti, personel yang menjaga Agus Black bakal ditambah.

”Sampai kapan Agus akan ditahan di sana kita belum bisa memastikan. Kita lihat kondisi ke depan. Petugas yang berjaga juga akan lebih sering mengontrol tahanan,” pungkas Matlik. Sebelum dikirim ke lapas, polisi sempat mengorek keterangan dari Agus Black. Dia kabur sekitar pukul 03.00. Saat teman-temannya tidur, dia merangkak naik ke plafon. Diam-diam Agus mengambil hand phone milik teman satu selnya. Setelah berhasil melewati tembok penjara, Agus melintasi arah selatan lapas.

Di sana rupanya sudah menunggu Yayak yang di sebut sebagai kerabatnya. Di sana Yayak sudah stan by dengan motor. Setelah itu, keduanya meluncur menuju rumah Agus di Desa bunder, Kecamatan Kabat. Saat magrib tiba, Agus memutuskan pulang ke rumahnya di Silo, Jember. Menggunakan motor, Agus tancap gas ke jember untuk menemui istrinya. Sementara itu, Yayak ditinggal sendirian di Bunder. “Saya ada masalah keluarga dengan istri,” akunya di depan polisi yang mengorek keterangan.

Informasi lain menyebutkan, kepulangan Agus itu untuk memberikan pelajaran kepada lelaki lain yang hendak mengawini istrinya. Terpetik kabar, istri muda Agus itu hendak menikah dengan pria lain. Masalah itulah yang memicu kemarahan Agus hingga nekat kabur dari lapas. Dia bermaksud menyelesaikan perkara itu. Sebab, istrinya tersebut berniat mengajukan gugatan cerai kepada dirinya, Sayang, sebelum niatnya kesampaian, polisi keburu menangkapnya.

Sementara itu, penangkapan Agus tidak lepas dari kerja keras aparat kepolisian. Polisi terus mendalami kaburnya narapidana kasus pencurian itu. Salah satunya, memburu orang yang disebut-sebut bernama Yayak. Saat kabur dari lapas, Agus minta bantuan Yayak untuk menjemput di perempatan Cungkring. Dia pula yang membonceng Agus ke Desa Bunder. Diduga, percakapan permintaan agar dijemput itu dilakukan menggunakan hand phone yang di bawa Agus.

Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin latief masih berupaya melakukan pengembangan kasus itu. Pihaknya masih mendalami adanya orang yang diduga membantu pelariannya. “Soal itu masih dalam pengembangan,” cetusnya. Soal adanya rekan satu sel Agus yang membantu pelariannya, sejauh ini belum mengarah ke sana. Sebab, saat kabur tidak ada rekan satu kamar pelaku yang tahu. Boleh jadi aksi itu dilakukan Agus karena dorongan menemui istrinya. “Dia kabur lewat plafon lapas yang memang terbuka dan rusak,” pungkasnya. (radar)