Tayang: Selasa, 13 Agustus 2024 13:47 WIB
Tribun Jatim Network/Aflahul Abidin
SLH (47) tewas setelah tersengat listrik saat mencoba memperbaiki saluran listrik di tiang beton milik PLN di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (13/8/2024).
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – SLH (47) tewas setelah tersengat listrik saat mencoba memperbaiki saluran listrik di tiang beton milik PLN di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (13/8/2024).
Warga Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, itu sempat tergelantung di tiang listrik sebelum akhirnya dievakuasi oleh petugas PLN.
Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat menjelaskan, lokasi korban tersengat listrik berada di dekat SMAN 1 Gambiran.
Korban merupakan tukang listrik yang biasa membenahi jaringan di sekolah negeri itu.
Awalnya, korban dimintai tolong untuk membetulkan instalasi listrik di kantin sekolah yang mengalami gangguan sejak sehari sebelumnya.
“Kemarin siang, korban tiba di SMA 1 Gambiran dan langsung membetulkan instalasi listrik kantin yang mengalami gangguan. Setelah membetulkan, korban pulang dan bilang kepada pihak sekolah akan kembali lagi besok (hari ini, red) karena pekerjaan masih belum selesai,” kata AKP Badrodin Hidayat.
Untuk itu, korban kembali datang untuk melanjutkan pembenahan jaringan listrik.
Korban sempat meminta tolong tukang kebun sekolah untuk membantu naik ke tiang listrik beton di dekat sana.
“Setelah itu, korban menaiki tiang beton PLN dengan menggunakan tangga untuk membetulkan listrik yang ada di atas tiang. Sementara tukang kebun membantu mengawasi dari bawah,” katanya.
Baca juga: Musim Kemarau, PLN Tulungagung Hadapi Risiko Pemadaman Listrik karena Layang-layang Nyangkut
Begitu sampai di jaringan listrik tiang beton PLN, korban terlihat kejang-kejang. Ia juga sempat meminta tolong kepada orang sekitar.
“Tukang kebun sekolah sempat mencoba naik ke atas tiang beton listrik PLN untuk membantu. Tetapi tidak berhasil karena tidak mempunyai keahlian,” katanya.
Setelah itu, ia berlari menuju ke Gardu Induk untuk mematikan aliran listrik yang mengarah ke SMAN 1 Gambiran.
“Saksi yang panik kemudian meminta bantuan kepada staf sekolah dan warga masyarakat, selanjutnya juga menghubungi pihak kepolisian,” lanjut dia.