Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PAK Terancam Molor

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Draf Masih Ngendon di Meja Wakil Rakyat

BANYUWANGI – Draf perubahan kebijakan umum anggaran (KUA) perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2012, hingga kini masih terkatung-katung di meja anggota DPRD. Akibat belum dibahasnya draf KUA itu, maka secara otomatis pembahasan dan pengesahan PAK APBD 2012 tidak bisa dilakukan.

Sejatinya, draf KUA itu sudah rampung dibahas legislatif dan eksekutif untuk menjadi kesepakatan bersama. Sebab, tim eksekutif sudah lama menyerahkan draf itu pada DPRD untuk dibahas. Meski sudah cukup lama diserahkan, namun sampai saat ini draft KUA tersebut belum pernah dibahas. Akibatnya, pembahasan dan pengesahan draf PAK APBD 2012 tidak kunjung bisa dilakukan.

Sekretaris Kabupaten (Sek- kab) Slamet Kariyono mengungkapkan, draft KUA APBD 2012 sudah sekitar satu bulan lalu diserahkan ke DPRD. “Draf perubahan KUA, kita serahkan pada pertengahan Juli lalu,” ungkap Slamet saat di konfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (26/8). Awalnya, tim eksekutif optimistis pembahasan perubahan KUA itu bisa dirampungkan pada akhir Juli lalu.

Jika draf perubahan KUA itu bisa dirampungkan Juli, maka pembahasan draft PAK bisa dilakukan pada awal Agustus. Namun predikasi eksekutif itu meleset. Sebab, sampai kemarin (26/8), DPRD belum melakukan pembahasan sama sekali dokumen yang menjadi syarat pembahasan PAK APBD tersebut. “Kita memang berharap draf perubahan KUA itu secepatnya dibahas agar program kerakyatan dalam PAK bisa segera dilaksanakan,” ujar Slamet. Slamet mengaku bisa me- mahami kesibukan anggota DPRD selama bulan Rama- dan sehingga draf perubahan KUA tidak bisa segera dibahas. Mantan asisten administrasi itu optimistis DPRD segera melakukan pembahasan do- kumen perubahan APBD 2012. “Semangat eksekutif dan legis- latif sama, memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam PAK APBD banyak program kerakyatan yang mendesak segera dilakukan,” tegasnya. Beberapa program kerakya- tan dalam PAK APBD, ungkap Slamet, antara lain program perbaikan kerusakan jalan. Dalam APBD 2012, program perbaikan kerusakan jalan panjangnya mencapai sekitar 225 KM. Program itu, saat ini sudah dilaksanakan dan sedang dilaksanakan. Dalam PAK, program perbaikan jalan rusak itu ditambah sekitar 25 KM dengan anggaran menca- pai sekitar Rp 25 miliar. “Se- hingga panjangnya mencapai 250 KM dengan total anggaran mencapai Rp 90 miliar,” ung- kap Slamet. Selain program perbaikan jalan rusak, dalam PAK APBD juga ada program pemban- gunan irigasi tersier dengan anggaran sekitar Rp 15 miliar. Dalam APBD 2012, proram pembangunan irigasi perta- nian juga sudah dilaksanakan dan ditambah lagi dalam PAK. “Sebagian besar, tambahan anggaran PAK kita konsen- trasikan pada program yang bersentuhan langsung dengan rakyat,” tegasnya. Perbaikan jalan rusak dan pembangunan irigasi, lanjut Slamet, merupakan mandat rakyat yang harus segera di- laksanakan. Dalam beberapa kesempatan tatap muka Bupati Abdullah Azwar Anas dengan rakyat, persoalan jalan rusak selalu menjadi isu utama yang harus segera dituntaskan. Untuk itu, dalam PAK APBD program perbaikan jalan kem- bali menjadi prioritas program. “Kita menargetkan, perbaikan jalan segera tuntas. Karena itu PAK APBD perlu segera kita tuntaskan agar tidak menganggu program rakyat,” kata Slamet. Tidak hanya itu, ada PAK APBD 2012 juga ada program kerakyatan bidang kesehatan. Program pengadaan dokter spesialis juga dimasukkan da- lam pembahasan PAK APBD. “Kita akan mengangkat sejum- lah dokter spesialis untuk di- sebar di beberapa kecamatan. Ini program mendesak untuk meningkatkan pelayanan ke- sehatan rakyat,” katanya. Dalam APBD 2012, program kerakyatan melalui jaring as- pirasi masyarakat (jasmas) anggota DPRD disediakan anggaran sekitar Rp 22,6 miliar lebih. Dari total anggaran Rp 22,6 miliar itu, sekitar 75 per- sen sudah dilaksanakan dan anggarannya sudah cair dari kas daerah. Beberapa anggaran program jasmas yang sudah cair antara lain, program jasmas yang ada pada rekening belanja langsung sebesar Rp 5,3 mili- ar. Sedangkan program yang ada di rekening belanja tidak langsung sebesar Rp 9,6 miliar. “Yang belanja tidak langsung berupa anggaran bantuan so- sial pada rakyat,” kata Slamet. Anggaran jasmas yang sudah cair, tambah dia, tergolong be- sar dibandingkan dengan dae- rah lain. Di Pemkota Surabaya, anggaran jasmas yang sudah cair baru sekitar 10 persen saja, sedangkan Banyuwangi sudah 75 persen. Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Ruliyono mengatakan, dokumen KUA APBD 2012 itu sudah dilaku- kan secara internal sejak bulan Ramadan lalu. Hanya saja, kata Ruliyono, pembahasannya belum tuntas dilakukan. Pem- bahasan dokumen perubahan KUA itu, lanjut politisi asal Glenmore itu, akan dilanjut- kan dalam beberapa hari ke depan. “Memang pembahasan baru dilakukan secara internal dan belum melibatkan ek- sekutif. Kita tuntaskan dulu pembahasan internal, setelah itu baru pembahasan bersama eksekutif,” tandas politisi dari Parati Golkar itu. (radar)