Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Penderita DBD Glenmore Meluas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GLENMORE – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang kini menyerang Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, ternyata telah menyebar. Salah satu warga Desa Tegalharjo, Kecamatan Gelnmore, kini harus menjalani rawat inap karena dinyatakan positif demam berdarah kemarin (20/5).

Penderita DBD dari Desa Tegalharjo itu adalah Guntur Sandria Triyadi, 15. Saat ini Guntur menjalani perawatan di UGD Puskesmas Sepanjang, Kecamatan Glenmore. “Yang kita rawat ini warga Desa Sepanjang dan desa lain,” cetus Kepala Puskesmas Sepanjang, Aris Prasetyo.

Aris mengaku, jumlah penderita DBD di Desa Sepanjang tergolong tinggi. Menanggulangi hal itu, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Desa Sepanjang. “Kita sudah lakukan PE (penelitian episdemologi) di sekitar rumah pasien,” katanya.

Bukan itu saja, lanjut dia, puskesmas juga telah melakukan fogging di beberapa titik. “Sore ini (kemarin sore) kita lakukan fogging merata di Desa Sepanjang. Sementara itu, kondisi Guntur yang menjalani rawat inap di Puskesmas Sepanjang berangsur membaik.

Sebelumnya, penderita DBD itu akan dirujuk ke rumah sakit bila tidak ada tandatanda membaik. “Kalau tidak membaik, hari ini (kemarin) akan kita rujuk ke rumah sakit. Tapi ini kok membaik,” terang dr. Dianna Tinurmaya, petugas Puskesmas Sepanjang.

Kepala Desa (Kades) Sepanjang, Rojikin, mengatakan warganya yang terserang DBD berpotensi bertambah. Hal itu berdasar gejala di tengah masyarakat. “Yang rawat jalan cukup banyak,” terangnya. Menurut Rojikin, 16 penderita DBD di desanya berasal dari tiga dusun, yakni Dusun Sidoluhur, Sidomulyo, dan Sepanjang Kulon.

“Sekarang warga yang tinggal di Dusun Sepanjang Wetan mulai terjangkit,” cetusnya. Rojikin berharap Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi segera terjun ke desanya. Dengan korban satu meninggal dianggap sudah membahayakan. “Dinas Kesehatan kami harapkan turun lapangan,” harapnya.

Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Subur Budi Prayogo, 41, menambahkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pembagian Abate secara rutin kepada warga. “Penyebaran DBD ini diduga dari luar. Penderita pertama itu pelajar yang sekolah di Genteng,” terangnya.

Saat menemui kasus pertama di Desa Sepanjang, Subur menyatakan tidak menemukan sarang nyamuk dan jentik di sekitar rumah penderita DBD. “Digigit aedes aegypti di Genteng. Setelah sakit pulang ke Sepanjang,” duganya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, penyakit demam berdarah dengue (DBD) ternyata masih banyak menyerang warga di Kabupaten Banyuwangi.

Dalam sepuluh hari terakhir, sedikitnya 16 warga di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, dinyatakan positif terserang penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu. Dari belasan warga yang terjangkit DBD itu, satu di antaranya meninggal dunia.

Pasien DBD yang meninggal itu adalah Setiyowati, 45, warga Dusun  Sidoluhur, Desa Sepanjang. Warga mulai diketahui terserang DBD sejak Minggu (10/5). Hingga aat ini warga yang terserang sekitar 16 orang. Semua pasien yang kena DBD dirawat di RumahSakit Krikilan (RS Bakti Husada). (radar)