Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penerima Beasiswa Banyuwangi Cerdas Mulai Diseleksi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

penerimaBANYUWANGI – Untuk kali ketiga, program pemerintah dalam mencerdaskan generasi masa depan dilaksanakan. Melalui program Banyuwangi Cerdas, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memberikan beasiswa kepada pelajar-pelajar Banyuwangi yang berprestasi untuk meneruskan ke perguruan tinggi. Dalam hal ini, Pemkab bekerjasama dengan Universitas Jember (Unej) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember.

Penjaringan awal calon penerima beasiswa Banyuwangi cerdas melalui pemilihan guru Bimbingan dan Konseling (BK) dari setiap sekolah yang ada di Banyuwangi. Dari seleksi tersebut, terdapat 500 pendaftar untuk menerima beasiswa dari anggaran Pemkab Banyuwangi ini. Namun, dalam perjalanannya, hingga pelaksanaan ujian yang dilaksanakan pada Sabtu (20/7) lalu, hanya 159 peserta yang mengikutinya.

Hal ini dikarenakan karena banyak peserta mengundurkan diri. Mereka telah diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan, dan jalur SNMPTN. Pelaksanaan ujian akademik Sabtu lalu bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Giri. Menurut kepala dinas pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, SPd, MPd bahwa kuota yang disediakan oleh pemkab sebesar 50 orang.

Namun, dalam dua tahun lalu tidak sampai terpenuhi kuota tersebut. Bukan berarti peminatnya sedikit, tapi lebih diutamakan yang benarbenar tidak mampu untuk biaya kuliah. Dari seleksi akademik yang telah dilalui, ada 36 nama peserta seleksi dan satu cadangan yang akan melalui tahap berikutnya. Dalam tahap ini, survei yang sudah masuk dari guru BK akan dikroscek ulang oleh tim dari Dispendik.

Tujuannya, agar benar-benar sesuai dengan target yang diharapkan. “Hari ini (Rabu, 24/7) tim survei dari Dispendik Banyuwangi akan mengunjungi satu persatu kediaman para peserta calon penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas,” ujar Sulihtiyono, di ruang kerjanya kemarin. Di survei tersebut kondisi fisik tempat tinggal menjadi prioritas. Seperti kepemilikannya, sarana seperti listrik, MCK maupun sumber air, termasuk luas tanah, luas bangunan hingga perabot.

Sulihtiyono menambahkan, meski ini menginjak tahun ketiga, berarti pula belum ada output atau kelulusan dari beasiswa Banyuwangi Cerdas sebelum-sebelumnya. Namun bukan berarti, kualitas sumberdaya manusianya tetap dipantau. Alhasil, tidak sedikit dari mahasiswa peserta Banyuwangi Cerdas masuk dalam 10 besar hasil nilai dari masing-masing fakultas pilihan mereka.

Selain menuntut ilmu yang tinggi, para mahasiswa penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas yang sudah kuliah di Unej dan STAIN Jember dimandat oleh Pemkab Banyuwangi sebagai duta kota Sunrise of Java. Dalam arti, mereka menjadi corong informasi Pemkab Banyuwangi bagi orang di luar Banyuwangi. Terutama dalam mempromosikan pariwisata Banyuwangi. (radar)