Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pertama Kali Pakai Huruf Braille

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pertamaBANYUWANGI – Tingkat kehadiran peserta di hari kedua ujian nasional (unas) kemarin (16/4) tidak mengalami pe rubahan signifikan dibanding hari sebelumnya. Jika pada hari pertama pelaksanaan unas Se nin lalu (15/4) jumlah peserta yang tidak hadir 77 orang, ke marin (16/4) jum lah pe serta yang tidak me ngikuti ujian yang sangat me nentukan kelulusan siswa itu 76 orang Sama seperti sehari se be lumnya, mayoritas siswa yang tidak hadir unas hari kedua kemarin di dominasi siswa SMK.

Data yang berhasil dikumpulkan war tawan Jawa Pos Radar Ba nyuwangi menyebutkan, sis wa SMK yang absen hari kedua unas mencapai 58 orang. Jumlah peserta unas yang tidak hadir dari kalangan siswa SMA dan MA tetap sama seperti sehari sebelumnya, yakni sepuluh dan delapan peserta. Pun demikian dengan jumlah siswa asal SMA Luar Biasa (LB). Dari sebelas peserta Unas SMA-LB se-Banyuwangi, sejak hari pertama Unas berlangsung hingga kemarin tidak ada satu pun yang absen.

Sekadar tahu, jumlah peserta unas tingkat SMA/sederajat tahun ini mencapai 15.388 siswa. Rinciannya, peserta unas asal SMA, baik negeri maupun swasta, mencapai 5.942 orang, dan SMK negeri dan swasta sebanyak 7.271 orang. Jumlah peserta unas dari kalangan siswa Madrasah Aliyah (MA) negeri dan  wasta mencapai 2.164 orang. Peserta asal SMA Luar Biasa (LB) sebanyak 11 orang. Pada hari pertama unas, jumlah siswa SMA yang absen mencapai sepuluh orang.

Dari kalangan siswa SMK, jumlah peserta yang  kemarin tidak mengikuti unas sebanyak 59 orang. Peserta unas dari kalangan MA yang absen di hari pertama unas sejumlah delapan orang. Sementara itu, pelaksanaan unas di SMA LB Negeri Ba nyuwangi kemarin berjalan lancar. Di sekolah tersebut, peserta berasal dari dua sekolah, yakni enam siswa asal SMA LB Negeri Banyuwangi dan lima siswa asal SMA LB Adelweis Gambiran. “Se benarnya di seluruh Ba nyuwangi ada tiga SMA LB.

Namun, tahun ini tidak ada satu pun siswa SMA LB PGRI Ba nyuwangi yang menjadi pe serta unas,” ujar Kepala SMA LB Negeri Banyuwangi, Estuningsih, kemarin. Dikatakan, peserta unas asal SMA LB Negeri Banyuwangi ter b agi menjadi dua golongan. Satu orang mengalami tunanetra dan lima orang mengalami tunarungu. Peserta unas asal SMA LB Adelweis juga meliputi dua ketunaan, satu orang tunadaksa dan empat orang mengalami tunarungu.

“Peserta unas yang tunanetra, soal ujian dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN)-nya menggunakan huruf Braille. Jadi siswa tersebut membaca sendiri soal ujian. Tidak di bacakan pengawas,” kata dia. Menurut Estuningsih, pe serta unas yang mengalami tu narungu dan tunadaksa, lembar soal dan LJUN meng gu nakan tulisan biasa. “Saat me ngerjakan soal, mereka juga tidak dibacakan oleh pengawas. Secara umum, pelaksanaan unas, khususnya di sekolah ini, cukup lancar,” pungkasnya. (radar)