Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PKB dan Golkar Gabung Koalisi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

koalisiiJoni, Michael, dan Sumantri Jadi Kandidat Cabup

BANYUWANGI – Peta politik menghadapi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Banyuwangi tahun 2015 semakin menarik dicermati. Setelah DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang pemilukada, sejumlah partai politik (parpol) membuat akrobat politik untuk mengusung calon dalam pesaiang politik lima tahunan itu.

Sebanyak sembilan parpol di Bumi Blambangan sepakat membangun koalisi besar dalam rangka menghadapi pesta demokrasi memilih pemimpin Banyuwangi. Koalisi itu disepakati melalui pertemuan tertutup di wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Minggu malam (1/3).

Sembilan parpol peserta koalisi besar itu antara lain, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selain empat parpol tersebut, peserta koalisi besar yang lain adalah, Partai Demokrat (PD), Partai Keadilan Sejahtera (PKS). serta Partai Amanat Nasional (PAN).

Catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ketujuh parpol tersebut sebenarnya sudah sepakat menjalin koalisi beberapa waktu yang lalu. Hanya saja, kini ada dua parpol pendatang baru yang ikut bergabung, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Selain PAN, ketua parpol peserta koalisi di tingkat kabupaten hadir dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 20.00 hingga 23.00 tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura, Basuki Rachmat, Ketua DPC Gerindra Naufal Badri, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP, KH Fauzan, dan Ketua DPD NasDem, Misbah Imam Subari, tampak hadir dalam pertemuan tersebut. Selain itu, hadir pula ketua ketua DPC PD, Michael Edy Hariyanto, Ketua DPD PKS, Mandiri Ratu Warang Agung, DPD Golkar, Soemantri Sudomo, serta Ketua DPC PKB, Joni Subagio.

Sementara itu, langkah PKB bergabung dalam koalisi ini cukup mengejutkan. Sebab, sebagaimana diketahui, parpol berlambang bola dunia sembilan bintang tersebut sudah merampungkan proses penjaringan calon bupati (cabup) yang akan diusung pada Pemilukada Banyuwangi mendatang. Selain itu, persentase kursi DPRD Banyuwangi yang berhasil diraih PKB sudah cukup untuk mengusung cabup tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain.

Sedangkan di sisi lain, kesepakatan koalisi itu dibangun dalam rangka mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati pada pemikukada mendatang. Koalisi ini selanjutnya akan membentuk tim penjaringan cabup. Juru bicara koalisi sembilan parpol, Basuki Rachmat mengatakan, kesepakatan koalisi merupakan tindak lanjut kesepakatan koalisi empat parpol, yakni hanura, NasDem, Gerindra, dan PPP. Setelah empat parpol sepakat berkoalisi, tiga parpol lain menyusul, yakni PD, PKS, dan PAN. ‘Nah, malam ini (Minggu) sembilan parpol sepakat menjalin koalisi dalam rangka Pilkada Banyuwangi,” ujar ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Banyuwangi tersebut.

Menurut Basuki, setelah kesepakatan koalisi terjalin secara lisan Minggu malam, para pemimpin parpol peserta koalisi akan menandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada pertemuan selanjutnya. “Kesepakatan ini akan ditindak lanjuti penandatanganan MoU dan dilaporkan ke pengurus panpol tingkat provinsi dan pusat kata di. Tahap berikutnya, pemimpin parpol peserta koalisi melakukan pembicaraan lebih lanjut menyangkut mekanisme mengusung cabup, Penentuan mekanisme mengusung cabup itu akan segera dilakukan mengingat waktu pelaksanaan Pemilukada Banyuwangi semakin dekat.

Yang pasti, imbuh Basuki, di internal parpol peserta koalisi ada empat kandidat yang siap dimunculkan menjadi cabup. Empat kandidat tersebut di antaranya, Ketua DPC PKB Joni Subagio; Ketua DPD Golkar, Soemantri Sudomo; Ketua DPC PD Michael Edy Hariyanto, dan Ketua DPD NasDem, Misbah imam Subari. “Tetapi tidak tertutup kemungkinan ada kandidat lain yang akan kita usung sebagai cabup,” cetusnya. Ketua DPC Gerindra, Naufal Badri menambahkan, pihaknya ingin mengusung cabup yang berkarakter petarung dan siap membangun Banyuwangi lebih baik. Dia mengaku tidak ingin mengusung cabup yang hanya mengandalkan kekuatan finansial.

“Banyak orang punya banyak uang, tetapi kalau tidak siap bertarung, pasti dia akan kalah,” terangnya. Menurut Naufal, secara pribadi, dia ingin cabup yang akan diusung koalisi sembilan parpol itu adalah orang yang bisa berbahasa Osing “Saya kangen bupati yang bisa berbahasa asli Banyuwangi, ya kni Bahasa Osing. Sudah sepuluh tahun belakangan Banyuwangi tidak punya pemimpin seperti itu (bisa berbahasa osing),” tuturya. Sementara itu, ketua DPD PKS, Mandiri Ratu warang Agung mengatakan, dinamika pembahasan koalisi tersebut cukup dinamis.

Menurut dia, parpol- parpol yang akan berkoalisi itu sepakat akan melakukan komunikasi di internal parpol masing-masing terlebih dahulu baik di internal pengurus parpol tingkat kabupaten, provinsi, maupun pengurus parpol tingkat pusat. Agung memaparkan, komunikasi di intenal partai hingga tingkat provinsi atau pusat diperlukan mengingat bangunan koalisi tidak semata-mata dilakukan untuk kebutuhan tingkat Kabupaten.

“Harus di akui, pengurus parpol tingkat kabupaten merupakan kepanjangan tangan dari pengurus tingkat provinsi dan pusat, itu juga menjadi pertimbangan kita berkoalisi dengan siapa? paparnya. Agung menjelaskan setelah berkomunikasi di internal parpol. selanjutnya pihaknya akan mempelajari drafkoalisi tersebut.

Jika drafkoalisi sudah oke, penandatanganan MoU koalisi bisa dilakukan, sehingga kesepakatan koalisi tersebut bersifat final. ‘Kita masih menungu komunikasi masing-masing partai terlebih dahulu. Kita menghormati masing-masing partai untuk membawa (rencana koalisi) ke pengurus tingkat lebih atas (pengurus tingkat provinsi dan pusat),” pungkasnya (radar)