BANYUWANGI – Pasar tidak terlepas dari pandagangan kumuh, kotor, dan semrawut. Namun di era Bupati Abdullah Azwar Anas, pasar dengan pedagang kaki lima-nya akan diajak bersama-sama untuk merubah pandangan negatif dan berubah lebih maju serta modern. Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat – Pemerintahan Desa (BPMPD) selaku kepanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi langsung bergerak cepat.
Rabu (27/11) lalu, BPMPD melaksanakan pelatihan dan pendidikan bagi pedagang kaki lima atau yang biasa disebut PKL. Pelatihan dan pendidikan PKL tersebut dilaksanakan di aula rapat BPMPD yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto 53 Banyuwangi. Kali ini BPMPD tidak hanya mendatangkan perwakilan pedagang di lima lokasi pasar Banyuwangi saja, tetapi juga menggandeng pihak yang berkompetensi dalam bidang perdagangan dan penjualan.
Di antaranya Dinas Perindutrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Diperindagtam), Dinas Kesehatan (Dinkes), Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi, hingga memunculkan kiat-kiat dari pengusaha yang sudah sukses. PKL yang datang dari Pasar Bajulmati, Glagah, Sumberberas, Sukonatar, dan Kalibaru ini tidak hanya dibekali pentingnya ebersihan lokasi sekitar pasar. Namun juga dibekali sajian terutama makanan yang memenuhi standar gizi kesehatan.
Sementara, Disperindagtam menekankan dalam pelatihan itu bagaimana bisa menjalin kerjasama antara pelanggan hingga pelaku produksi perdagangan. Sedangkan PHRI memberikan materi tentang tata cara suguhan dagangan dan makanan yang lebih menarik pembeli. Peni Handayani, Kepala BPMPD Banyuwangi menuturkan dalam pembukaan acara ini, bahwa selain perwakilan pedagang juga diundang kepala pasar dari lima lokasi tersebut. “Tujuannya, kepala pasar bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari pelatihan ini kepada pedagang yang ada di wilayah mereka,” kata Peni. (radar)