Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PNS Diminta Stop Kredit Konsumtif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Krisis ekonomi yang menghantam beberapa negara di Eropa mengundang kecemasan Pemkab Banyuwangi. Untuk mengantisipasi dampak krisis ekonomi global itu, Bupati Abdullah Azwar Anas akan menyiapkan anggaran sekitar Rp 500 juta dalam pembahasan perubahan APBD 2012 mendatang. Anggaran Rp 500 juta itu akan digunakan untuk memperkuat basis ekonomi domestik dengan membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan.

“Saat ini, krisis ekonomi global sedang berlangsung di berbagai belahan dunia. Kita tidak boleh diam dan harus menyiapkan kebijakan antisipatif bagi rakyat Banyuwangi,” ujar Bupati Anas dalam rapat di aula Rempeg Jogopati Pemkab Banyuwangi Senin kemarin (18/6). Menurut Anas, krisis ekonomi itu akan berimbas ke Indonesia yang berpengaruh pada penurunan pasar ekspor. Banyuwangi juga akan kena dampaknya.

“Salah satu dampak krisis itu adalah permintaan ekspor akan turun dan harga beberapa komoditas barang akan naik,” tegasnya. Kalau ekspor Indonesia macet, maka akan ada banyak perusahaan yang gulung tikar. Kalau perusahaan gulung tikar, kata Anas, maka secara otomatis banyak rakyat yang akan kehilangan pekerjaan dan pendapatan. “Komoditas barang akan naik harganya, sementara penghasilan rakyat tetap atau bahkan ada yang kehilangan pendapatan,” jelasnya.

Menurut Anas, kalau krisis ekonomi global itu terus berlangsung, maka angka kemiskinan-baru akan bertambah. Oleh karena itu, Anas menyerukan semua rakyat Banyuwangi yang memiliki rencana kredit sepeda motor dan mobil hendaknya ditunda. “Krisis global sedang mengancam kita. Kalau punya uang di simpan dulu, tunda belanja konsumtif yang tidak terlalu penting,” pintanya.

Bupati Anas mengatakan, masyarakat Banyuwangi sebagian besar tinggal di pedesaan. Krisis ekonomi ini juga akan berdampak pada masyarakat desa. Untuk itu, Pemkab Banyuwangi akan mendorong ekonomi desa agar bangkit dan bergerak. “Pemerintah daerah akan menyiapkan dana sebagai pemicu untuk menggerakkan ekonomi pedesaan dan disesuaikan potensi desa,” jelas Bupati.

Selain itu, Bupati Anas juga mengingatkan para PNS agar tidak royal mengambil kredit konsumtif. Sebab, krisis global juga menyebabkan suku bunga bank menjadi tinggi. “Bisa-bisa mobil atau sepeda motor yang telah dikredit PNS banyak yang disita dealer atau distributor karena tidak bisa membayar. Bunga kredit diprediksi akan tinggi,” pesannya. Bupati Anas menyarankan agar PNS menabung. Selain mengambil beberapa kebijakan antisipatif, Bupati Anas juga menggelar pertemuan tertutup dengan jajarannya.

pertemuan itu, Bupati Anas minta semua pejabat peka terhadap dampak krisis ekonomi global. Pada kesempatan itu, Bupati Anas memberikan arahan secara detail kemungkinan yang akan terjadi di Banyuwangi sebagai dampak krisis global. Semua pejabat diminta melakukan antisipasi untuk mencegah terjadinya dampak krisis yang berkepanjangan. Saat ini, Banyuwangi memiliki beberapa komoditas yang di ekspor ke beberapa negara di Eropa. (radar)