Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Polbangtan Malang Dampingi UMKM Buah Naga di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIBuah naga merupakan komoditas andalan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Luas areal buah naga di Kabupaten Banyuwangi mencapai 3.786 hektare, dengan produksi dalam setahun mencapai 82.544 ton. Sebagian besar petani menerapkan pencahayaan menggunakan lampu di malam hari untuk memacu produksi. 

Dalam rangka meningkatkan buah naga berkualitas ekspor Yayasan Dharma Bhakti Astra bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) telah membina petani yang bergabung dengan UMKM buah naga. Wujudnya pelatihan dan pendampingan petani agar dapat menghasilkan buah naga berkualitas ekspor. 

Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Desember Tahun 2022. Lokasi kegiatan di dua tempat, yaitu kelompok tani Pucang Sari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, dan kelompok tani Sinar Cabe, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Sejumlah 50 petani dari dua lokasi tersebut telah mengikuti pelatihan. 

Materi pelatihan yang diberikan meliputi: pembukuan sederhana, budidaya buah naga sehat berkualitas ekspor, pemupukan berimbang, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pembuatan pestisida hayati, pembuatan agen hayati, Pemangkasan, dan pengemasan.

Polbangtan-2.jpg

Polbangtan Malang telah menugaskan 2 dosen, yakni Achmad Nizar dan Budianto sebagai pelatih dan pendamping. “Metode pelatihan adalah praktik langsung sehingga petani dapat mengerjakan materi yang diberikan,” ujar Budianto dalam keterangannya, Jumat (30/12/2022). 

Para peserta pelatihan menyatakan puas dengan adanya kegiatan tersebut. Rukiyan salah satunya. Peserta dari kelompok tani Jambewangi mengaku sangat puas dengan adanya pelatihan dan pendampingan di UMKM buah naga.

“Karena elama ini belum mendapatkan ilmu tentang pembukuan dan ilmu tentang teknis budidaya buah naga berkualitas ekspor,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Sumartini dari kelompok tani Sinar Cabe. Selama ini, kata dia, tidak pernah mencatat pengeluaran dan penerimaan, sehingga dia tidak mengetahui apakah usahatani saya untung atau rugi.

“Dengan adanya pelatihan ini saya betul betul paham bahwa mencatat biaya dan mencatan hasil penjualan itu sangat penting,” tuturnya.

Para petani berharap pelatihan dan pendampingan ini terus dikawal oleh Polbangtan Malang sampai mereka dapat melakukan ekspor buah naga. Yayasan Dhrma Bhakti Astra juga telah memperkenalkan eksportir sebagai offtaker. Dan pihak eksportir sudah menjelaskan mutu buah yang layak untuk diekspor. (*)

Pewarta : Rochmat Shobirin
Editor : Ferry Agusta Satrio

source