Radarbanyuwangi.id – Pom mini dan mobil pikap Daihatsu Gran Max di depan rumah toko (ruko) milik Mukhlisin, 41, di Desa Purwoasri, Kecamatan Tegaldlimo, habis terbakar pada Selasa (13/8) siang. Dalam insiden itu dua orang mengalami luka bakar.
Korban pertama yakni Muklisin selaku pemilik pom mini. Pria berusia 41 tahun itu mengalami luka bakar pada kedua kaki, kedua tangan, dan kepala.
Korban berikutnya Isma, 16, pelajar asal Dusun Bloksolo, Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. ”Kedua korban kini menjalani perawatan RS Graha Medika Gambiran,” kata Kapolsek Tegaldlimo AKP Ali Arifin.
Kebakaran berawal saat salah satu konsumen, Brigas, membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax senilai Rp 15 ribu. Belum sampai terisi penuh, Pertamax di pom mini sudah habis.
”Saat diisi selang yang terhubung ke pom mini malah copot,” terangnya.
Baca Juga: Sikapi Dinamika Politik Menjelang Pilkada 2024, DPC PKB Banyuwangi Tunggu Sikap Resmi DPP
Karena panik dan menyenggol drum berisi BBM, menyebabkan Pertamax tumpah dan tercecer.
Celakanya, tumpahan Pertamax mengenai kabel listrik dari pom mini hingga menimbulkan percikan api. ”Percikan api menyulut tumpahan Pertamax,” jelas Ali.
Baca Juga: 7 Film Perjuangan Indonesia Terbaik, Cocok Ditonton Saat Agustusan: Bikin Nasionalisme Makin Strong
Api yang membakar tumpahan BBM makin membesar dan menyambar pom mini dan ruko. Satu mobil Suzuki Gran Max yang terparkir di depan ruko juga ikut terbakar. Kobaran api membakar pemilik pom mini dan pelajar yang hendak membeli BBM.
Kedua korban yang akan memadamkan api tersebut, malah terkena kobaran api. ”Kedua korban selamat, tapi mengalami luka bakar, kini menjalani perawatan medis,” jelas Ali.
Warga yang melihat kebakaran bergegas membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. Warga berjibaku sambil menunggu bantuan petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan (Damkarmat) Sektor Bangorejo dan Srono.
”Akibat kebakaran ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 200 juta,” tandas Ali. (ddy/abi/c1)