CLURING, Jawa Pos Radar Genteng – Sejak menjelang tahun baru hingga pekan ketiga 2024 ini, harga telur bebek di tingkat peternak meningkat. Kenaikan itu diperkirakan karena faktor cuaca yang panas.
Salah satu peternak bebek, Nurul Hasanah, 46, warga Dusun Krajan, Desa Sraten, Kecamatan Cluring menyebut, harga telur bebek meningkat secara bertahap mulai akhir Desember 2023 lalu. “Naiknya seratus rupiah, dan sampai menyentuh Rp 2.200 per butir,” ungkapnya, Senin (15/1).
Sebelum harga naik, Nurul menyebut harga telur bebek berada di kisaran Rp 1.800 per butir. Harga itu dianggap sangat mepet dibanding modal yang harus dikeluarkan untuk merawat bebek petelur. “Biaya perawatan bebek lumayan mahal,” katanya.
Menurut Nurul, harga telur bebek yang tinggi itu diperkirakan karena faktor cuaca yang panas. Bila cuaca panas, bebek menjadi stress dan jumlah telurnya menurun. “Beberapa pekan terakhir ini bebek saya yang jumlahnya seribu ekor hanya mau bertelur 650 butir saja,” ungkapnya.
Baca Juga: Bersihkan 14 Truk Sampah dari Pantai Pulau Merah di diangkut truk dan dibawa ke UPS Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran
Pada kondisi normal, lanjut dia, dari seribu ekor bebek bisa menghasilkan telur hingga 900 butir setiap pekannya. “Karena produksi turun ini, harga telur bebek menjadi naik,” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Nurul mengaku senang dengan harga telur bebek yang naik ini. Sebab, harga telur bebek itu biasanya tinggi hanya saat mendekati hari raya keagamaan seperti Idul Fitri. “Kalau akhir tahun, permintaan tidak sebanyak saat Lebaran. Tapi karena stok tipis, harganya ikut terkerek,” ujarnya.
Peternak bebek lainnya, Ahmad Mahrus, 42, warga Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng menyebut, harga telur bebek saat ini lebih tinggi dibandingkan mendekati Maulid Nabi. “Saat itu harganya naik sampai Rp 2.000 per butir,” ungkapnya.
Mahrus mengungkapkan, total bebek yang ada di kandangnya mencapai 1.080 ekor dan mampu menghasilkan sekitar 960 butir telur tiap pekan. “Telur bebek ini dikirim ke Bali dan dijual di pasar lokal Banyuwangi,” ujarnya.(gas/abi)
Sumber: Jawa Pos Radar Genteng