Banyuwangi, Jurnalnews.com – Program ketahanan pangan berbasis peternakan ayam petelur yang digagas oleh Pemerintah Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah berjalan sejak Juni 2024 dan menunjukkan hasil menggembirakan.
Program ini menargetkan pemberian bantuan telur kepada warga penerima manfaat, seperti warga miskin, janda lansia, ibu hamil, dan anak-anak penderita stunting. Kepala Desa Watukebo, Maimun Hariyono, menyampaikan bahwa produksi telur dari peternakan desa mampu menjangkau hingga 400 hingga 500 kepala keluarga (KK) setiap bulan. “Dengan seribu ekor ayam, kami bisa berbagi ke 500 KK tiap bulan, bahkan surplus hingga dua jutaan rupiah,” ujarnya kepada Jurnalnews, Senin (5/5/2025).
Maimun menambahkan, karena hasilnya yang positif dan efisien, pihak desa berencana menambah 1.500 ekor ayam lagi tahun ini tanpa menggunakan Dana Desa (DD) atau Alokasi Dana Desa (ADD). “Kalau ini terus berjalan, kami bisa mandiri tanpa bergantung dana dari pusat,” katanya optimis.
Sementara itu, Mohammad Ihyek (46), warga Desa Sidodadi yang bekerja di peternakan tersebut, menjelaskan rutinitas pengelolaan harian. “Saya kasih makan ayam jam 3 sore, lalu panen telur pagi, siang, dan sore. Sekarang ada 1.000 ekor ayam, dan setiap hari bisa dapat 800 sampai 900 butir telur. Tapi memang pakannya juga tinggi, habis lebih dari satu kuintal per hari,” jelas Ihyek.
Program ini menjadi contoh nyata keberhasilan pemberdayaan masyarakat desa dalam menciptakan ketahanan pangan sekaligus mengatasi masalah gizi di tingkat lokal. (Venus Hadi)
