sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Sempat berambisi menjadi partai politik setelah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) lengser pada Oktober 2024, kini kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) resmi membatalkan rencana tersebut.
Tak hanya itu, Projo juga berencana mengubah logo mereka yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi organisasi relawan Jokowi yang kini memilih mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Juara Dunia F1, Jenson Button Umumkan Pensiun Setelah 25 Tahun Berkarier di Dunia Balap
Awal Mula Projo Ingin Jadi Partai
Setelah Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden, sejumlah relawan garis kerasnya, termasuk Projo, sempat menyuarakan keinginan menjelma menjadi partai politik.
Bendahara Umum Projo, Panel Barus, kala itu menegaskan bahwa pihaknya siap berubah menjadi partai jika rakyat menghendaki.
“Kalau rakyat menginginkan Projo jadi partai, ya kami harus siap,” ujar Panel kepada Kompas.com pada 28 Oktober 2024.
Ia menambahkan, keinginan itu juga selaras dengan harapan agar Jokowi memimpin sebuah partai politik setelah tak lagi di pemerintahan.
“Projo berulang kali menyampaikan imajinasi agar Pak Jokowi memimpin partai setelah tak jadi Presiden,” katanya.
Baca Juga: Duka Mendalam! Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Prosesi Pemakaman Agung Digelar 5 November di Imogiri
Pesan Jokowi Lewat Video di Kongres III Projo
Setahun kemudian, pada Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Sabtu (1/11/2025), Jokowi tak hadir secara langsung.
Ajudannya, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, mengatakan Jokowi diminta beristirahat oleh tim dokter.
Sebagai gantinya, Jokowi mengirimkan video singkat berisi pesan kepada keluarga besar Projo. Dalam tayangan itu, Jokowi menyampaikan apresiasi atas loyalitas relawan yang tetap menjaga semangat kebersamaan.
Page 2
Page 3
“Saya menyampaikan salam hangat untuk seluruh keluarga besar Projo. Terima kasih atas semangat dan dedikasi dalam mendukung arah pembangunan bangsa,” ujar Jokowi dalam video.
Ia menegaskan, perjuangan relawan tak boleh berhenti:
“Mari terus bekerja bersama untuk Indonesia yang maju dan berdaulat. Jaga semangat, jaga persaudaraan, dan terus berbuat untuk rakyat.”
Baca Juga: Cedera Marc Marquez, Ducati Tunjuk Nicolo Bulega Sebagai Pengganti di MotoGP 2025
Projo Pilih Dukung Prabowo
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkap alasan mundurnya rencana pembentukan partai. Menurutnya, fokus Projo kini adalah memperkuat agenda politik Presiden Prabowo Subianto.
“Mungkin suatu saat saya berpartai, tapi mohon teman-teman memahami. Kita ingin memperkuat kepemimpinan Pak Prabowo dan seluruh agenda politik Presiden,” kata Budi dalam sambutannya.
Langkah ini menandai pergeseran arah politik Projo, dari relawan pendukung Jokowi menjadi kekuatan yang mendukung pemerintahan baru.
Baca Juga: Banjir Terparah dalam 15 Tahun! Ribuan Rumah di Lumajang Terendam, Warga Panik Saat Air Masuk Usai Salat Subuh!
Logo Tanpa Wajah Jokowi
Selain pembatalan pembentukan partai, Projo juga berencana menghapus siluet wajah Jokowi dari logo organisasi.
Menurut Budi Arie, perubahan ini dilakukan agar Projo tidak terkesan mengultuskan individu dan bisa bertransformasi menjadi organisasi yang lebih terbuka.
“Dalam rangka transformasi, Projo akan mengubah logo agar tidak terkesan mengultuskan seseorang,” ujarnya.
Baca Juga: Berada Satu Grup dengan Brasil! Ini Peluang Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025 Qatar
Transformasi Politik Pasca Jokowi







