Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puskesmas Temukan 9 Warga Terinfeksi HIV

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MUNCAR – Sedikitnya sembilan warga di wilayah Kecamatan Muncar positif terkena virus HIV/AIDS. Itu diketahui setelah Puskesmas Kedungrejo, Kecamatan Muncar, secara intensif melakukan sosialisasi dan pemeriksaan ke desa-desa.

Kepala Puskesmas Kedungrejo, dr. Firdaus, mengaku memiliki klinik voluntary counseling test (VCT) untuk pemeriksaan HIV/AIDS sejak tahun 2014. Selama ini, pihaknya aktif datang ke desa-desa untuk melakukan sosialisasi mengenai bahaya dan penularan HIV/AIDS.

“Hasilnya mulai muncul kesadaran masyarakat memerik sakan diri ke klinik VCT,” katanya ke pada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Hasil kunjungan itu, terang dia, terbentuk kader HIV/AIDS di setiap desa. Mereka itu menyosialisasikan ke masyarakat melalui pertemuan PKK dan pengajian di kampung.

Apalagi, kawasan pesisir dinilai rentan terhadap penularan virus HIV/AIDA karena banyak nelayan dari luar kota datang ke pelabuhan ikan Muncar. “Kalau ikannya turun di Muncar tidak masalah, tapi kalau bawa virus HIV/AIDS itu yang kita antisipasi,” ujarnya.

Menurut Firdaus, pada tahun 2014 dari 547 orang yang memerik sakan diri ke klinik VCT di Puskesmas Kedungrejo, diketahui ada 11 orang positif terinfeksi virus HIV/AIDS. Di tahun 2015 hingga akhir Agustus sudah ada 272 orang yang memeriksakan diri ke klinik VCT dan hasilnya sembilan orang dinyatakan positif terinfeksi virus HIV/AIDS. “Rata-rata ibu rumah tangga yang terinfeksi,” sebutnya.

Para penderita HIV/AIDS itu awalnya diketahui setelah petugas mendapati gejala klinis dan keterkai tannya dengan gangguan gizi, seperti mengalami penurunan berat badan, batuk selama dua bulan tidak sembuh-sembuh, sering diare, dan badan kurus. “Setelah diperiksa dan tes darah di klinik VCT, ternyata terinfeksi virus HIV,” jelasnya.

Setelah petugas menemukan kasus tersebut, penderita langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan konseling. Sebab, seseorang yang terinfeksi HIV/AIDS mempunyai status gizi yang kurang baik. Asupan gizi dan terapi gizi medis bagi ODHA sangat penting. Mereka juga perlu mengonsumsi obat antiretroviral (ARV). “Jika status gizi ODHA baik, maka daya tahan tubuh juga baik, sehingga itu memperlambat ke tahap AIDS,” pungkasnya. (radar)