Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ratusan Pelayat Antar Pemakaman Adi Kardono

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RATUSAN-PELAYATGIRI – Ratusan pelayat mengantarkan jenazah mantan deriktur PT. perkebunan Kali Bando, Sardju Adi Kardono alias Tan pwee jong di pemakaman Kluncing, Kelurahan Giri, Banyuwangi siang kemarin. Isak tangis mewarnai detik-detik jenazah dimasukkan ke liang lahat. Anak dan cucu almarhum turut mengantarkan kepergian pria yang dikenal sebagai kamus berjalan perkebunan tersebut.

Jenazah diberangkatkan dari tempat persemayaman Mitra Abadi Jalan Ikan Gurami, Banyuwangi. Sampai ke pemakaman pukul 10.15. Pelayan yang datang dari berbagai lapisan masyarakat. Ini menunjukkan kalau semasa hidupnya almarhum Adi Kardono dikenal suka bergaul dan banyak teman. Ada pejabat, pengusaha, budayawan, mandor perkebunan, dokter, polisi, tentara, dan masih banyak lagi yang melayat. Karangan bunga juga menghiasi area pemakaman.

Kiriman berbela sungkawa berupa karangan bunga itu datang dari Kapolda jatim, Kapolda Metro Jaya. Bupati Jombang, Ditlantas Polda Jatim, hingga kalangan pengusaha ternama. Sebelum jenazah dinaikkan ke dalam kendaraan, putra dari Sardju Adi Kardono, Setiawan Subekti sempat memberikan sambutan kepada para pelayat yang hadir. Pria yang akrab disapa iwan itu menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada pelayat yang telah hadir.

Papa dan Engkong bukan hanya milik keluarga, namun juga milih masyarakat Banyuwangi. Karena itu kami memohon maaf sebesar besarnya atas kesalahan beliau, serta memohon doa agar amal ibadahnya diterima di sisi-Nya kata Iwan terbata-bata. Setelah jenazah dinaikkan ke atas mobil selanjutny iring-iringan kendaraan berangkat menuju tempat pemakaman Kluncing. Rombongan sempat melewati kediaman almarhum Adi Kardono di jalan Dr. Sutomo, Banyuwangi. Pukul 10.15 rombongan pengiring dan bus jenazah memasuki area pemakaman.

Begitu bus jenazah mendekat ke tempat persemayaman terakhir, ratusan pelayat yang sejak tadi menunggu langsung mengerumuni jalur yang akan dilalui peti mati. Selanjumya anggota keluarga mendekat dan mengelilingi lokasi makam. Setelah pemuka agama melakukan ritual ritus dan pembacaan doa bagi almarhum Adi Kardono, pukul 11.30 peti mati di turunkan ke dalam liang lahat dengan iringan doa dan isak tangis dari beberapa anggota keluarga.

Ina, 52, salah seorang pelayat mengaku kehilangan dengan sosok Adi Hardono, Warga Ketapang, Kecamatan Kalipuro itu mengaku akrab dengan sosok almarhum. Menurut ina, almarhum bukan hanya dikenal sebagai kamus berjalan perkebunan. Ditanya seputar ekonomi hingga perpajakan, almarhum juga sangat mahir. Di mata ina, alamarhum juga dikenal sebagai kutu buku.

Meski usianya sudah 85 tahun, almarhum masih rajin membaca buku terbitan terbaru. Hal ini juga terlihat di rumah almarhum yang banyak dihiasi aneka buku. “Pokoknya tidak ada duanya. Almarhum Adi Kartono merupakan sosok yang selalu memberi nasihat dan tidak pernah membeda-bedakan orang,” kenang lna dengan mata berkaca-kaca. (radar)