BANYUWANGI, KOMPAS.com – Pulau Bedil di Banyuwangi, Jawa Timur yang terkenal sebagai versi mini wisata tersohor Raja Ampat ramai diserbu wisatawan di momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman, mengungkapkan bahwa pada libur Nataru 2025, arus wisatawan luar daerah meningkat signifikan.
“Tercatat sejak 24 hingga 31 Desember 2025, sebanyak 3.397 pengunjung telah menyeberang untuk menikmati keindahan pulau ini,” kata Taufik, Rabu (31/12/2025).
Secara geografis, Pulau Bedil terletak di perairan Pancer, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran yang berada di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi.
Baca juga: Waspada, Jalur Wisata Pansela Cianjur Rawan Longsor dan Pohon Tumbang
Pulau Bedil menyajikan panorama bahari yang menakjubkan dengan keunikan utama destinasi ini adalah keberadaan pulau-pulau kecil yang saling berdekatan, menciptakan pemandangan yang jarang ditemui di pesisir Jawa lainnya.
Daya tarik utama yang membuat wisatawan kagum adalah pemandangan dari Green Island, Puncak Kemuning dan Jungle Island yang merupakan deretan spot favorit di sekitar Bedil.
Dari ketinggian, gugusan pulau kecil di tengah laut terlihat menarik, dan menjuluki destinasi ini sebagai “Raja Ampat-nya Banyuwangi” karena kemiripan lanskapnya dengan ikon wisata di Papua tersebut.
Baca juga: Kaleidoskop 2025: Ajang Pejabat Tertibkan Wisata dan Properti di Puncak-Sentul Bogor, Imbas Banjir Jabodetabek
“Selain panorama dari ketinggian, pengunjung juga dimanjakan dengan kejernihan air laut yang memiliki gradasi warna hijau toska hingga biru tua,” ujar Taufik.
Di antara pulau tanpa penghuni itu juga terdapat sebuah laguna yang tenang, sehingga sangat aman bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berenang di alam terbuka yang masih sangat alami.
Untuk mencapai destinasi yang kerap disebut sebagai hidden gem oleh kalangan milenial ini, diperlukan sedikit usaha ekstra.
Jika dari pusat kota, wisatawan harus terlebih dahulu menempuh perjalanan dua jam berkendara untuk menuju titik keberangkatan yang berlokasi di Pantai Mustika, Pancer.
Baca juga: Panduan Wisata ke BXSea, Oseanarium Terbesar di Tangsel, Bisa Naik KRL
Setibanya di Pantai Mustika, petualangan yang sesungguhnya dimulai dengan menyeberang menggunakan perahu tradisional milik nelayan setempat.
Selama penyeberangan, wisatawan akan disuguhi pemandangan tebing-tebing karang yang kokoh dan deburan ombak khas pantai selatan yang menjadi pembuka manis sebelum akhirnya menginjakkan kaki di pasir putih Pulau Bedil.
Wisatawan mancanegara pun mulai melirik destinasi ini sebagai alternatif selain Bali.
Menyadari hal tersebut, Pemkab Banyuwangi terus berupaya memperbaiki infrastruktur dan promosi yang gencar di media sosial sehingga membuat nama Pulau Bedil semakin dikenal luas oleh komunitas petualang dunia.
Baca juga: Pasca-Banjir Bandang, Pancuran 5 Wisata Guci Sudah Bisa Dipakai Berendam
Sebagai penutup perjalanan, para pelancong biasanya kembali ke Pantai Mustika untuk memanjakan lidah dengan hidangan seafood segar.
Berbagai restoran di pinggir pantai menyajikan tangkapan laut langsung dari nelayan, mulai dari lobster hingga ikan bakar yang menggugah selera.
Kuliner yang lezat dan pemandangan matahari terbenam menjadi akhir yang sempurna bagi petualangan tak terlupakan di selatan Banyuwangi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang







