Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

RMI Siap Tampung Imigran Rohingya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG – Fenomena pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar membuat para pengurus Rabithah Maahidil Islamiyah (RMI) Banyuwangi merasa prihatin. Asosiasi pondok pesantren itu meminta pemerintah segera menyikapi dan membantu para pengungsi yang hampir semua muslim itu.

“Ini soal kemanusiaan, bukan karena agama,” cetus Wakil Ketua RMI Banyuwangi, Fahrurrozi. Menurut Gus Rozi, sapaan Fahrurozi, RMI Banyuwangi merasa prihatin melihat pengungsi, terutama anak-anak dan perempuan. “RMI Banyuwangi siap menampung 1.000 anakanak pengungsi etnis Rohingya,” ungkapnya.

Dari sekitar 300 pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi, setidaknya ada 100 pesantren yang bisa menampung pengungsi. “ Kita bikin rata-rata saja, setiap pesantren menampung 10 anak, kalau ada 100 pesantren berarti sudah 1000 anak yang kita tampung,” ungkapnya.

Selama berada di pesantren, jelas dia, anakanak etnis Rohingya itu juga akan diberi kehi dupan yang layak dan pendidikan. “Orang Rohingya itu agamanya Islam, jadi tidak ada masalah,” sebutnya. Ketua RMI Banyuwangi, Abdul Munib Syafat, mengatakan RMI dipercaya mampu menampung anak-anak etnis Rohingya.

Semua kebutuhan akan bisa diatasi dengan swadaya. “Masyarakat kita sudah biasa bersedekah. Kiai yang kaya dan selama ini mengasuh santri cukup banyak,” katanya. Sementara itu, kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, saat dikonfirmasi mengapresiasi sikap RMI yang akan menampung anak-anak etnis Rohingya itu.

Hanya saja, terkait penampungan harus menunggu perintah dari pemerintah pusat. Apalagi, masalah pengungsi itu sudah menjadi isu internasional. “Bagus ide dari RMI, tapi kita harus menunggu instruksi pusat,” cetusnya.  Selain itu, jelas dia, urusan pengungsi etnis Rohingya tidak hanya menjadi isu sosial di Kementerian Sosial (Kemensos) RI, tapi telah melibatkan masalah kewarganegaraan dan kedaulatan negara. (radar)