Banyuwangi, Jurnalnews.com – Usulan para petani terkait pendirian Sanggar Tani akhirnya terealisasi. Di atas lahan Dam Bajulmati, kini tengah dibangun gedung berukuran 12 x 6 meter oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan sumber daya air dan kegiatan pertanian di wilayah perbatasan Banyuwangi–Situbondo.
Koordinator Sumber Daya Air PU Pengairan Banyuwangi, Puput Waskito, menjelaskan bahwa pembangunan sanggar tani tersebut saat ini sedang berlangsung. “Pembangunannya dikerjakan oleh tenaga-tenaga lokal, mas,” ujarnya kepada Jurnalnews di lokasi proyek, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Puput, sanggar tani ini nantinya akan difungsikan sebagai tempat berkumpulnya Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Banyuwangi dan HIPPA Wonorejo, Situbondo. “Selain untuk perkumpulan HIPPA, sanggar tani juga berfungsi untuk pengendalian banjir di Dam Bajulmati serta sebagai papan duga,” terangnya.
Ia menambahkan, keberadaan papan duga tersebut akan menjadi sarana pemantauan kondisi pertanian, termasuk luas tanam palawija, padi, hingga debit air yang mengalir dari sisi kanan dan kiri Bajulmati. “Nantinya instansi terkait seperti pertanian, kepolisian, dan TNI bisa langsung melihat data di papan duga ini,” tambah Puput.
Di akhir wawancara, Puput menyampaikan apresiasi kepada BBWS Brantas yang telah merespons usulan petani dengan cepat. “Kami berterima kasih kepada BBWS Brantas. Pembangunan ini tentu sangat mendukung pengelolaan sumber daya air di Banyuwangi dan Situbondo. Ke depan, pengelolaan sanggar ini akan dilakukan secara kolaboratif oleh UPT Provinsi, Kabupaten, dan Taman Nasional Baluran,” pungkasnya. (Venus Hadi)