sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Gelombang protes dari kalangan santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri mengguncang kantor Trans7.
Komunitas santri dan alumni yang tergabung dalam Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Jabodetabek datang menyampaikan pernyataan sikap usai tayangan Xpose Uncensored dinilai melecehkan kiai dan kehidupan pesantren.
Aksi ini menjadi sorotan publik setelah video berjudul “VIRAL! Santri Lirboyo Jabodetabek Murka, Desak Boikot Trans7” ramai beredar di media sosial.
Baca Juga: Jadwal Livoli Divisi Utama 2025 Hari Ini! Final Four Bikin Panas GOR Magetan, Siapa Bakal Melaju ke Grand Final?
Dalam video tersebut, para alumni menuntut stasiun televisi tersebut meminta maaf secara terbuka kepada para kiai dan pesantren Lirboyo.
Salah satu alumni Lirboyo tahun 2008, M. Imaduddin, menuturkan kepada NU Online bahwa narasi tayangan itu sangat menyakitkan.
“Kalimat seperti ‘kiainya kaya raya karena amplop santri’ atau ‘jalannya ngesot’ tidak hanya salah, tapi juga menghina martabat ulama,” ujarnya.
Imaduddin menyebut, para alumni sempat berkoordinasi dengan pihak pesantren agar langkah protes dilakukan secara tertib dan mewakili sikap resmi lembaga.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Meledak! Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di Atas US$ 4.160, Siap ke US$ 5.000?
Kemarahan juga datang dari Ikatan Keluarga Alumni Asshidiqiyah (IKLAS).
Dalam pernyataannya, mereka mengecam keras pihak Trans7 karena tayangan itu dianggap tidak beretika dan minim riset.
Mereka mendesak Trans7 segera meminta maaf terbuka, menarik video kontroversialnya, serta melakukan evaluasi internal tim produksi.
Tak hanya itu, LBH Ansor Kota Kediri dan PW GP Ansor Jawa Timur ikut menegaskan akan melayangkan peringatan hukum jika Trans7 tidak segera bertanggung jawab.
“Liputan seperti ini bukan hanya melanggar etika jurnalistik, tapi juga mencederai nama baik pesantren,” tegas perwakilan LBH Ansor.
Page 2
Baca Juga: Edit Foto AI Bikin Heboh, Tren Foto Ternak Dinosaurus Lagi Digandrungi! Begini Panduannya
Reaksi publik makin membesar. Tagar #BoikotTrans7 pun sempat trending di berbagai platform media sosial.
Banyak akun komunitas santri dan alumni menyerukan agar stasiun televisi itu segera memperbaiki kesalahan dan menayangkan klarifikasi secara nasional.
Menanggapi tekanan publik, Trans7 akhirnya menyampaikan surat permohonan maaf resmi tertanggal 13 Oktober 2025.
Surat yang ditandatangani oleh Renny Andhita (Kepala Departemen Programming) dan Andi Chairil (Direktur Produksi) itu berisi pengakuan adanya “keteledoran dan kurang ketelitian” dalam tayangan.
Baca Juga: Inilah Deretan Desa Terbaik Desa BRILiaN 2025: Baluk Bali Juara, Duduksampeyan Gresik Paling Buncit
“Kami menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada segenap kiai, santri, dan alumni Pesantren Lirboyo,” tulis manajemen Trans7 dalam surat tersebut.
Surat itu juga menegaskan komitmen Trans7 untuk menayangkan program yang lebih edukatif serta menampilkan nilai-nilai positif kehidupan pesantren.
Meski permintaan maaf sudah disampaikan, sebagian alumni menilai langkah tersebut belum cukup.
Mereka mendesak agar Trans7 menayangkan klarifikasi terbuka di layar kaca dan membuat program khusus tentang pesantren sebagai bentuk edukasi publik.
“Ini bukan sekadar soal permintaan maaf, tapi tentang menjaga marwah pesantren dan kehormatan para kiai,” kata salah satu perwakilan HIMASAL dalam video pernyataannya. (*)
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Gelombang protes dari kalangan santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri mengguncang kantor Trans7.
Komunitas santri dan alumni yang tergabung dalam Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL) Jabodetabek datang menyampaikan pernyataan sikap usai tayangan Xpose Uncensored dinilai melecehkan kiai dan kehidupan pesantren.
Aksi ini menjadi sorotan publik setelah video berjudul “VIRAL! Santri Lirboyo Jabodetabek Murka, Desak Boikot Trans7” ramai beredar di media sosial.
Baca Juga: Jadwal Livoli Divisi Utama 2025 Hari Ini! Final Four Bikin Panas GOR Magetan, Siapa Bakal Melaju ke Grand Final?
Dalam video tersebut, para alumni menuntut stasiun televisi tersebut meminta maaf secara terbuka kepada para kiai dan pesantren Lirboyo.
Salah satu alumni Lirboyo tahun 2008, M. Imaduddin, menuturkan kepada NU Online bahwa narasi tayangan itu sangat menyakitkan.
“Kalimat seperti ‘kiainya kaya raya karena amplop santri’ atau ‘jalannya ngesot’ tidak hanya salah, tapi juga menghina martabat ulama,” ujarnya.
Imaduddin menyebut, para alumni sempat berkoordinasi dengan pihak pesantren agar langkah protes dilakukan secara tertib dan mewakili sikap resmi lembaga.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Meledak! Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa di Atas US$ 4.160, Siap ke US$ 5.000?
Kemarahan juga datang dari Ikatan Keluarga Alumni Asshidiqiyah (IKLAS).
Dalam pernyataannya, mereka mengecam keras pihak Trans7 karena tayangan itu dianggap tidak beretika dan minim riset.
Mereka mendesak Trans7 segera meminta maaf terbuka, menarik video kontroversialnya, serta melakukan evaluasi internal tim produksi.
Tak hanya itu, LBH Ansor Kota Kediri dan PW GP Ansor Jawa Timur ikut menegaskan akan melayangkan peringatan hukum jika Trans7 tidak segera bertanggung jawab.
“Liputan seperti ini bukan hanya melanggar etika jurnalistik, tapi juga mencederai nama baik pesantren,” tegas perwakilan LBH Ansor.