Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sosok Rendah Hati Itu Pergi untuk Selamanya: Kepala DPMD Banyuwangi Ahmad Faishol Meninggal saat Menghadiri Tasyakuran TORA

sosok-rendah-hati-itu-pergi-untuk-selamanya:-kepala-dpmd-banyuwangi-ahmad-faishol-meninggal-saat-menghadiri-tasyakuran-tora
Sosok Rendah Hati Itu Pergi untuk Selamanya: Kepala DPMD Banyuwangi Ahmad Faishol Meninggal saat Menghadiri Tasyakuran TORA
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Kabar duka kembali menimpa jajaran pemerintahan di Banyuwangi. Tak berselang lama dari meninggalnya Kepala Desa Tamansari Rizal Syahputra dan Kades Parangaharjo Weny Pipiet Hardiyanti, Minggu (11/8) kabar mengejutkan datang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi.

Kepala DPMD Ahmad Faishol tutup usia saat menghadiri tasyakuran TORA di Dusun Wringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran pada Sabtu (10/8). Faishol dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan baik hati oleh rekan-rekan kerjanya. Seperti yang diungkapkan Camat Pesanggaran, Andik Basuki.

Di mata Andik, Faishol dikenal sebagai pejabat yang low profile. ”Sebagai rekan kerja, beliau sangat baik, tidak pernah menunjukkan kesombongan,” ujarnya.

Saat acara berlangsung, kata Andik, Faishol tiba-tiba mengalami keringat dingin dan terlihat tidak sehat. Kondisi itu membuat rekan-rekannya khawatir dan segera membawanya ke Puskesmas Pesanggaran untuk mendapatkan penanganan medis.

”Awalnya beliau terlihat sehat, tetapi tiba-tiba mengalami keringat dingin,” jelas Andik Basuki.

Dari Puskesmas Pesanggaran, Ahmad Faishol langsung dirujuk ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut. Selama perjalanan menuju rumah sakit itu, Faishol tidak sadarkan diri.

Setiba di RSUD Blambangan, Faishol langsung masuk ke IGD dan dilakukan CT scan. Hasilnya menunjukkan ada pembuluh darah pecah di kepala yang mengindikasikan serangan stroke. ”Setelah di CT scan, dokter menemukan adanya pembuluh darah pecah di kepala,” ungkap Andik.

Baca Juga: Banyuwangi Tuan Rumah Merdeka Run Chapter 3, Diikuti Ribuan Pencinta Vespa Se-Jawa dan Bali

Faishol-Dinas-Pemberdayaan-Masyarakat-co

Ahmad Faishol (Radar Banyuwangi)

Baca Juga: PLTP Ijen Akan Tambah Pasokan Listrik Jawa dan Bali

Pada Sabtu (10/8) pukul 23.00, Ahmad Faishol dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif.

Meski tim dokter sudah berusaha keras memberi pertolongan, nyawa Ahmad Faishol tidak dapat diselamatkan. ”Saya sangat kehilangan, beliau adalah teman dan rekan kerja yang sangat baik,” ungkap Andik dengan nada sedih.

Semasa hidupnya, imbuh Andik, Ahmad Faishol memiliki riwayat sakit jantung dan sempat menjalani pemasangan ring pada awal tahun. Kondisi kesehatannya sempat membaik, namun takdir berkata lain.

”Mungkin sudah jalannya, semoga almarhum husnul khatimah dan segala amal baiknya diterima di sisi-Nya” tuturnya.


Page 2

Takziah untuk Ahmad Faishol dipenuhi oleh teman-teman perangkat desa dan rekan-rekan kerjanya. Mereka mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir.

Mulai dari masyarakat umum, perangkat desa, hingga rekan kerja di lingkup Pemkab Banyuwangi. ”Pada saat takziah, banyak teman-teman perangkat desa yang ikut mengantar beliau,” tambah Andik.

Andik berharap, almarhum Ahmad Faishol diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

”Semoga beliau wafat dalam keadaan husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran,” tutupnya.

Baca Juga: Mabuk Saat Kendarai Skuter Listrik, Suga BTS Terancam 2 Tahun Penjara: Terancam Ditinggal Penggemarnya

Sekretaris DPMD Choliqul Ridho ikut menyatakan belasungkawa mendalam atas kepergian pimpinannya tersebut. Choliq seolah tak percaya jika Pak Faishol meninggal secepat itu.

”Pak Faishol sangat kelelahan. Semoga dosa-dosanya diampuni Allah SWT, amal perbuatannya diterima di sisi Allah. Kami mewakili teman-teman DPMD ikut menyatakan belasungakawa mendalam,” kata Choliq.

Baca Juga: Unggah Gambar Laki-Laki Dipeluk Perempuan Ular di Media Sosial, Begini Penjelasan dari Andre Taulany

Pekan sebelumnya, kabar duka menyelimuti keluarga besar kades di Banyuwangi. Dua kepala desa meninggal dalam waktu tiga hari. Sabtu (3/8), Kades Tamansari, Licin, Rizal Syahputra, mengembuskan napas terakhir di RSI Fatimah akibat penyakit kanker.

Tiga hari kemudian Weny Pipiet Hardiyanti yang menjabat sebagai Kades Parangharjo, Kecamatan Songgon, berpulang. Pipiet yang juga Ketua PAC Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Songgon meninggal pada Senin (5/8) pukul 04.30. Sebelumnya Pipiet sempat menjalani perawatan di rumah sakit di Malang. Pipiet menjalani kemoterapi akibat penyakit kanker. (rei/abi/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Kabar duka kembali menimpa jajaran pemerintahan di Banyuwangi. Tak berselang lama dari meninggalnya Kepala Desa Tamansari Rizal Syahputra dan Kades Parangaharjo Weny Pipiet Hardiyanti, Minggu (11/8) kabar mengejutkan datang dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi.

Kepala DPMD Ahmad Faishol tutup usia saat menghadiri tasyakuran TORA di Dusun Wringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran pada Sabtu (10/8). Faishol dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan baik hati oleh rekan-rekan kerjanya. Seperti yang diungkapkan Camat Pesanggaran, Andik Basuki.

Di mata Andik, Faishol dikenal sebagai pejabat yang low profile. ”Sebagai rekan kerja, beliau sangat baik, tidak pernah menunjukkan kesombongan,” ujarnya.

Saat acara berlangsung, kata Andik, Faishol tiba-tiba mengalami keringat dingin dan terlihat tidak sehat. Kondisi itu membuat rekan-rekannya khawatir dan segera membawanya ke Puskesmas Pesanggaran untuk mendapatkan penanganan medis.

”Awalnya beliau terlihat sehat, tetapi tiba-tiba mengalami keringat dingin,” jelas Andik Basuki.

Dari Puskesmas Pesanggaran, Ahmad Faishol langsung dirujuk ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut. Selama perjalanan menuju rumah sakit itu, Faishol tidak sadarkan diri.

Setiba di RSUD Blambangan, Faishol langsung masuk ke IGD dan dilakukan CT scan. Hasilnya menunjukkan ada pembuluh darah pecah di kepala yang mengindikasikan serangan stroke. ”Setelah di CT scan, dokter menemukan adanya pembuluh darah pecah di kepala,” ungkap Andik.

Baca Juga: Banyuwangi Tuan Rumah Merdeka Run Chapter 3, Diikuti Ribuan Pencinta Vespa Se-Jawa dan Bali

Faishol-Dinas-Pemberdayaan-Masyarakat-co

Ahmad Faishol (Radar Banyuwangi)

Baca Juga: PLTP Ijen Akan Tambah Pasokan Listrik Jawa dan Bali

Pada Sabtu (10/8) pukul 23.00, Ahmad Faishol dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif.

Meski tim dokter sudah berusaha keras memberi pertolongan, nyawa Ahmad Faishol tidak dapat diselamatkan. ”Saya sangat kehilangan, beliau adalah teman dan rekan kerja yang sangat baik,” ungkap Andik dengan nada sedih.

Semasa hidupnya, imbuh Andik, Ahmad Faishol memiliki riwayat sakit jantung dan sempat menjalani pemasangan ring pada awal tahun. Kondisi kesehatannya sempat membaik, namun takdir berkata lain.

”Mungkin sudah jalannya, semoga almarhum husnul khatimah dan segala amal baiknya diterima di sisi-Nya” tuturnya.