Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stok BBM Menipis di Tiga Kecamatan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

stokKABAT – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kecamatan Rogojampi, Singojuruh, dan Kabat, mulai kehabisan stok kemarin (22/10). Akibatnya, banyak pengendara yang balik kanan saat hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU tersebut. Jawa Pos Radar Banyuwangi memantau SPBU 54.684.011 Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, kemarin.

Stok premium dan solar di SPBU tersebut kosong sejak sekitar pukul 21.00 Selasa malam lalu (20/10). Hingga Rabu siang kemarin ternyata belum ada kiriman BBM dari Pertamina. ”Saya tidak tahu persis penyebab telatnya pengiriman tersebut,” kata salah seorang pegawai yang enggan dikorankan namanya. Hal yang sama juga terjadi di SPBU Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, kemarin (22/10). Stok premium dan solar juga kosong sejak pagi hingga siang kemarin. 

Kalaupun ada pasokan. jatah BBM dari Pertamina tersebut langsung ludes terjual dalam hitungan jam. “Kalau jatuhnya saya tidak tahu, tapi yang jelas paling lama tujuh jam sudah habis,” ujarnya, salah seorang pegawai SPBU tersebut. Sementara itu, saat di konfirmasi terkait kosongnya jatah premium dan solar di SPBU Labanasem dan Kedayunan, karyawan SPBU tersebut enggan memberitahukan pengawas dan pemilik SPBU dengan alasan tidak berada di tempat.

“Dikonfirmasi langsung saja ke Pertamina kenapa terjadi seperti ini,” celetuk salah seorang karyawan. Kosongnya premium tersebut mengakibatkan sejumlah pengendara roda dua kecele dan terpaksa balik kucing. Nasrul, warga Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, mengaku sudah keliling ke beberapa SPBU di Kecamatan Rogojampi dan Kabat. Nyatanya, sampai bensin di tangki motornya habis dia belum mendapatkan BBM di SPBU. Akibatnya, dia terpaksa mendarong motornya. 

“Saya sudah keliling ke banyak SPBU, tapi semua kosong, akhirnya beli bensin eceran,” katanya. Hal yang sama juga dirasakan Sunaryo, 43, warga Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh. Sudah tiga hari terakhir dia mengaku kesulitan mendapatkan solar yang menjadi bahan bakar mobil miliknya. Dia keliling ke SPBU di tiga kecamatan mulai Kecamatan Singojutuh, Rogojampi, hingga Kabat, tapi tidak juga menentukan solar. Stok di SPBU- SPBU itu sudah kosong dan habis. “Akhir-akhir ini sering kesulitan cari di SPBU.

Kalaupun ada pasti antre,” tuturnya. Sementara itu. dikonfirmasi terpisah pemilik SPBU Karangente di Kecamatan Banyuvcangi, Abdul Kadir, mengaku stok pembelian BBM tidak ada kendala. Sejauh ini pembelian dan pengiriman dari Pertamina tidak ada kendala. Dalam sehari, stok premium di SPBU miliknya berkisar antara 8.000 kilo liter dan solar 3.000 kiIoliter. “ Di sini tidak ada persoalan, Kalau di SPBU lain sampai habis, saya belum tahu penyebabnya. Saya tidak berani menduga-duga,” ujarnya. (radar)