Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sumantri Siap Nonaktif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

sumantriJika Pemerintah Memenangkan Kubu Agung Laksono

BANYUWANGI – Deklarasi forum Penyelamat Partai Golkar (PPPG) Banyuwangi disikapi dingin Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi, Sumantri Soedomo. Deklarasi (PPPG )yang dilanjutkan pembentukan kepengurusan DPD Golkar Banyuwangi itu dilakukan tampa melalui mekanisme yang berlaku di intenal parpol berlambang beringin tersebut.

Dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (13/3), Sumantri menegaskan, pergantian kepemimpinan DPD Partai Golkar seharusnya dilaksanakan sesuai mekanisrne yang ada, yakni melalui musyawarah daerah (musda). “Pergantian kepemimpinan di DPD kabupaten seharusnya dilakukan melalui musda yang melibatkan pimpinan kecamatan (PK).

Sedangkan pergantian kepemimpinan DPD Provinsi melalui musda yang melibatkan pengurus tingkat kabupaten/kota.” ujarnya. Sumantri menepis tudingan ketua FPPG, Sarjono Hadi Atmojo, yang mengatakan masa kepemimpinannya sudah berakhir 30 januari lalu. “Surat keputusan (SK) saya sebagai ketua DPD partai Golkar Banyuwangi sampai November 2015,” cetusnya.

Menurut Sumantri, pihak-pihak yang mendeklarasikan PPPG Banyuwangi itu adalah orang- orang yang mendukung kubu Musyawarah Nasional (Munas) Ancol pimpinan Agung Laksono. Sebaliknya, sebagai pihak yang hadir di Monas Bali, sumantri mengaku mendukung kubu Aburizal Bakrie (ARB). “Kalau saya disuruh memilih, karena saya hadir dan menyetujui Monas Bali, maka saya akan memilih Pak ARB,” kata dia.

Sebagai konsekuensi atas pilihannya tersebut, Sumantri mengaku siap nonaktif dari jabatannya sebagai ketua DPD Golkar Banyuwangi jika kepengurusan dewan pimpinan pusat (DPP) di bawah komando Agung Laksono dimenangkan pemerintah. “Saya siap dengan konsekuensi tersebut. Saya siap nonaktif,” tegasnya. Seperti diberitakan kemarin, perpecahan Partai Golkar di tingkat pusat mulai merambat ke daerah.

Sejumlah tokoh senior Partai Golkar mendeklarasikan Forum Penyelamat Partai Golkar (FPPG) Banyuwangi di Hotel Minak jingga Rabu lalu (11/3). Mereka mengklaim berasal dari pimpinan kecamatan (PK), pimpinan desa (pimdes), dan pimpinan sayap organisasi. Dalam kesempatan itu, mereka melakukan sosialisasi hasil Mahkamah Partai (MP) Golkar yang memenangkan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono.

Pertemuan itu untuk menyikapi keputusan mahkamah partai,” cetus ketua panitia, Saman Hadi. Usai melakukan pertemuan dengan para kader dan simpatisan, beberapa tokoh senior PPPG yang dikomandani Sarjono Hadi Atmojo menggelar pertemuan khusus. Dalam pertemuan itu, mereka menyusun kepengurusan DPD Partai Golkar Banyuwangi versi Munas Ancol.

Dalam pertemuan khusus itu disepakati mantan anggota DPRD Muhamad Hidayat sebagai ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi. Hidayat tidak sendiri. Dia didampingi tiga wakil ketua, Sarjono, Saman Hadi, dan Soekarno. Yang ditunjuk sebagai sekretaris adalah Sutikman, dan Agus Sukmonowati sebagai bendahara.

Ketua FPPG Sarjono Hadi Atmojo mengatakan, pihaknya sudah membentuk kepengurusan Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi yang akan diajukan ke DPP Partai Golkar hasil keputusan MP. “Forum membentuk pelaksana tugas (Plt) yang akan disahkan DPP dan Pak Dayat terpilih menjadi ketua,” katanya. Penetapan struktur Plt itu, jelas dia, selain amanat MP, juga karena masa kepemimpinan Partai Golkar di Banyuwangi sudah habis.

Masa kepemimpinan Sumantri sudah habis sejak 20 Januari lalu,” ujarnya. Pembentukan Plt itu merupakan salah satu langkah menindaklanjuti hasil Munas Ancol. Sekaligus untuk penyelamatan Partai Golkar, khususnya di Banyuwangi. “Yang kita selamatkan itu Golkar,” jelasnya. (radar)